Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Swiss Gelar Referendum Usai Muncul Varian Omicron, Rakyat Setuju Pemakaian "Covid Pass"

Tak lama setelah pemungutan suara ditutup pada siang hari (pukul 11.00 GMT), peneliti pasar GFS Bern yang menggelar polling memproyeksikan, 63 persen pemilih mendukung dengan suara "ya".

Undang-undang ini memberikan dasar hukum untuk Covid Pass, sertifikat yang menunjukkan seseorang telah divaksinasi atau sudah pulih dari penyakit tersebut, sejenis PeduliLindungi di Indonesia.

Sebaliknya para penentang mengatakan, Covid Pass yang telah diterapkan sejak September untuk masuk restoran dan kegiatan dalam ruangan lainnya, menciptakan sistem "apartheid".

Seperti di sebagian besar Eropa, Swiss dilanda pro dan kontra yang meningkat atas pembatasan yang bertujuan mengekang penyebaran Covid-19, dan tekanan agar orang-orang divaksinasi.

Namun di Swiss yang referendumnya berlangsung setiap beberapa bulan secara sopan dan debatnya terukur, ketegangan di TPS adalah sesuatu yang mengejutkan.

Kantor berita AFP melaporkan, polisi sampai meningkatkan keamanan di sekitar beberapa politisi yang menghadapi banjir hinaan bahkan ancaman pembunuhan.

Untuk mengantisipasi protes atas hasil referendum, polisi telah memagari kursi pemerintah dan parlemen di Bern.

Pengamat memperingatkan, pemungutan suara itu dapat memperburuk ketegangan, dan memicu reaksi keras dari pihak yang kalah.

Referendum Swiss diwarnai protes berulang kali, yang sering dipimpin oleh Freiheitstrychler, atau "suara kebebasan", yaitu pria mengenakan kemeja putih bersulam bunga edelweiss dengan dua lonceng sapi besar yang digantung di kuk yang diletakkan di bahu mereka.

Beberapa demonstrasi menyebabkan bentrokan keras dengan polisi, yang menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk mengendalikan massa.

Referendum dilakukan ketika muncul Covid-19 varian Omicron yang mengkhawatirkan.

Varian Omicron pertama kali terdeteksi di selatan Afrika dan diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/29/121228870/swiss-gelar-referendum-usai-muncul-varian-omicron-rakyat-setuju-pemakaian

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke