KOMPAS.com – Dalam Perang Dingin, ada dua pihak yang berseteru yakni Blok Barat dan Blok Timur.
Blok Barat dipimpin Amerika Serikat (AS) sedangkan Blok Timur yang dikomandoi oleh Uni Soviet.
Blok Barat cenderung beraliran liberal dan kapitalis sedangkan Blok Timur menganut paham komunis dan sosialis.
Kedua blok saling menyebarkan ideologi masing-masing dan berebut pengaruh negara lain selama Perang Dingin.
Blok Timur adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok negara-negara sosialis dan komunis di Eropa Tengah, Eropa Timur, Asia Timur, serta Asia Tenggara.
Negara-negara ini dipimpin oleh Uni Soviet. Blok Timur juga dikenal sebagai Blok Komunis, Blok Sosialis, atau Blok Uni Soviet.
Terbentuknya Blok Timur tak lepas dari usainya Perang Dunia II di mana Uni Soviet menancapkan pengaruhnya di bekas-bekas jajahan Nazi Jerman.
Pada awal terbentuknya, berikut delapan negara yang menjadi anggota Blok Timur.
Pada 1955, Uni Soviet mengikat negara-negara satelitnya di Eropa Timur yang berhaluan komunis tersebut dalam Pakta Warsawa.
Selain itu, sekutu Uni Soviet di Asia seperti Mongolia, Kuba, Vietnam, Laos, Kamboja, China, dan Korea Utara juga sering disebut sebagai negara Blok Timur.
Namun, keterikatan negara-negara tersebut dengan cepat berubah setelah 1991, tepatnya setelah Uni Soviet runtuh.
Keruntuhan Uni Soviet tersebut juga secara otomatis membubarkan Pakta Warsawa.
Blok Barat adalah koalisi negara-negara yang bersekutu dengan AS dan kebanyakan berada di Eropa Barat dan Amerika Utara.
Blok Barat juga dikenal sebagai Blok Liberal, Blok Kapitalis, atau Blok Amerika, yang terbentuk pasca-Perang Dunia II.
Untuk mengkoordinasikan pertahanan militer terhadap kemungkinan agresi Uni Soviet, Blok Barat yang dipimpin AS membentuk NATO pada 1949.
Pada awal terbentuknya, berikut ini 12 negara yang menjadi anggota Blok Barat dan membentuk NATO pada 1949.
Selama Perang Dingin, beberapa negara memilih bergabung dengan NATO, di antaranya adalah
Pada Oktober 1990, terjadi penyatuan kembali atau reunifikasi Jerman dan pengaruh Uni Soviet terhadap Eropa mulai luntur.
Beberapa orang lantas mempertanyakan perlunya mempertahankan NATO sebagai organisasi militer, terutama setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991 dan Pakta Warsawa di tahun yang sama.
Namun, beberapa mantan anggota Blok Timur akhirnya berganti kubu dan bergabung dengan NATO setelah Perang Dunia usai.
Berikut daftar negara yang bergabung dengan NATO pasca-Perang Dingin.
https://www.kompas.com/global/read/2021/11/27/180100070/daftar-negara-blok-barat-dan-blok-timur-dalam-perang-dingin