Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Covid-19 Jerman Naik 400 Per 100.000 Penduduk, PM: Aturan Pembatasan Ketat Tidak Bisa Dihindari

OTTAWA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 Jerman naik menjadi 400 per 100.000 penduduk, pejabat tinggi kesehatan Jerman menekankan bahwa penerapan kembali aturan pembatasan aktivitas tidak bisa dihindari.

“Kita berada dalam situasi di mana saya tidak akan merekomendasikan untuk menyepelekan apa pun, betapa pun sulitnya itu,” kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada Selasa (23/11/2021) dalam sebuah wawancara dengan radio Deutschlandfunk.

Jens Spahn mengatakan itu menjawab pertanyaan soal apakah Jeman akan menyusul Austria untuk melakukan lockdown kembali.

Melansir Bloomberg pada Selasa (23/11/2021), Jerman sekarang sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang mengejutkan para pejabat pemerintah.

Pada Selasa, kasus Covid-19 di Jerman naik menjadi 400 per 100.000 orang selama 7 hari terakhir, lebih dari dua kali lipat puncaknya di musim semi. Di Bavaria, tingkat kejadian hampir 650 dan di Saxony mendekati 1.000.

Spahn mengatakan bahwa jika pembatasan kontak yang ketat diberlakukan, “Itu akan menjadi tindakan regional.”

Di hotspot seperti Bavaria dan Saxony, di mana situasinya "amat sangat dramatis", pembatasan aktivitas yang lebih ketat sudah diperlukan untuk mencoba menahan penyebaran Covid-19 dan meringankan beban rumah sakit, tambahnya.

"Di wilayah ini, di rumah sakit, semuanya terhenti begitu saja," kata Spahn. "Itu berarti Anda tidak dapat mengesampingkan tindakan sebelumnya."

Eropa kembali menjadi episentrum krisis Covid-19.

Austria memberlakukan lockdown penuh pada Senin (22/11/2021), Belanda dalam lockdown parsial, dan Italia sedang mempertimbangkan pembatasan yang lebih ketat untuk orang-orang yang tidak divaksinasi Covid-19, menciptakan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi di kawasan Eropa.

Kanselir Jerman Angela Merkel pada Senin (22/11/2021) memperingatkan bahwa situasi saat ini "lebih buruk dari apa pun yang telah kita lihat sejauh ini" dan menyerukan pembatasan aktivitas yang lebih ketat pekan ini.

Sementara jumlah kematian harian Covid-19 sekitar seperlima dari tingkat yang terlihat pada musim dingin lalu, ada 309 kematian lainnya pada Selasa, sehingga total sejak awal pandemi menjadi hampir 100.000.

Lonjakan kasus terbaru telah menghidupkan kembali perdebatan tentang apakah warga negara harus wajib divaksin Covid-19 untuk kesejahteraan masyarakat secara umum.

Perdana Menteri Bavaria Markus Soeder dan Perdana Menteri Baden Wuerttemberg Winfried Kretschmann menerbitkan artikel bersama di surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung pada Selasa (22/11/2012) untuk menyerukan kewajiban suntik vaksin Covid-19.

“Terlalu sedikit orang yang divaksinasi, dan harapan untuk segera keluar dari pandemi telah sirna,” tulis kedua pemimpin negara bagian itu.

“Persyaratan vaksinasi umum akan menjadi cara terbaik dan tercepat untuk mengeluarkan kita dari krisis ini,” imbuh mereka.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/24/145502570/kasus-covid-19-jerman-naik-400-per-100000-penduduk-pm-aturan-pembatasan

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke