Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Chun Doo-hwan, Mantan Diktator Korea Selatan, Meninggal Dunia dalam Usia 90

SEOUL, KOMPAS.com - Mantan diktator Korea Selatan Chun Doo-hwan meninggal dunia dalam usia 90 tahun pada Selasa (23/11/2021), menurut pengumuman dari ajudan lamanya.

Chun Doo-hwan dikenal memerintah Korea Selatan dengan tangan besi pada 1980-an. Dia secara brutal menghancurkan lawan, sampai demonstrasi massal akhirnya menggulingkannya dari puncak kekuasaan.

Mantan presiden itu meninggal di rumahnya di Seoul, menurut Min Jeong-ki kepada wartawan di luar kediaman Chun.

Dia mengawasi kebangkitan ekonomi “Negeri Ginseng” dan mengamankan Olimpiade 1988 untuk Seoul. Dia adalah presiden Korea Selatan pertama yang menyerahkan kekuasaan secara “damai”.

Chun adalah seorang jenderal di militer Korea Selatan, yang mengambil alih kekuasaan dalam kudeta setelah pembunuhan Park Chung-hee pada 1979.

Sejak 1980 hingga 1988, dia menjabat sebagai presiden Korea Selatan yang memerintah dengan tangan besi dan terkenal kerap menghancurkan lawan-lawannya secara brutal.

Chun tetap menjadi salah satu tokoh Korea Selatan yang paling dicerca.

Dia dikenal sebagai "Penjagal Gwangju" karena memerintahkan pasukannya untuk menindak tegas pemberontak yang melawan kekuasaannya di kota barat daya.

Pada 1996, dia dihukum karena pengkhianatan dan dijatuhi hukuman mati, sebagian atas apa yang terjadi di Gwangju.

Tapi, eksekusinya kemudian diringankan di tingkat banding. Dia pun bebas setelah mendapat pengampunan presiden.

Jumlah resmi korban tewas atau hilang di Gwangju adalah sekitar 200 orang, tetapi para aktivis mengatakan jumlahnya mungkin tiga kali lebih tinggi.

Chun dan politisi sayap kanan di Korea Selatan menganggap insiden itu sebagai "kerusuhan".

Mantan diktator itu juga membantah terlibat langsung dalam penindasan pemberontakan.

Selama pemerintahannya, Chun juga selamat dari upaya pembunuhan.

Pada kunjungan kenegaraan ke Myanmar pada 1983, agen Korea Utara mencoba membunuhnya dengan mengebom sebuah upacara peringatan.

Ironisnya, Chun masih terus berkelit dalam perlawanan di pengadilan bahkan di tahun-tahun terakhirnya.

Dia dinyatakan bersalah atas pencemaran nama baik tahun lalu sehubungan dengan pemberontakan Gwangju.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/23/135945570/chun-doo-hwan-mantan-diktator-korea-selatan-meninggal-dunia-dalam-usia-90

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke