Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PM Irak Nyaris Dibunuh Drone, AS Kecam Itu Tindakan Terorisme

AS menyebut serangan drone untuk membunuh PM Irak itu tindakan terorisme yang nyata.

"Kami lega mengetahui perdana menteri tidak terluka. Tindakan terorisme yang nyata ini, yang kami kecam keras, diarahkan ke jantung negara Irak," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price.

"Kami berhubungan erat dengan pasukan keamanan Irak yang bertugas menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan Irak, dan telah menawarkan bantuan saat mereka menyelidiki serangan ini," tambahnya dikutip dari AFP.

Khademi kemudian meminta orang-orang tenang setelah serangan terhadap kediamannya di Zona Hijau Baghdad, dengan mengatakan dia tidak terluka.

Kantornya mengkategorikan serangan itu sebagai usaha pembunuhan yang gagal.

Sebanyak dua sumber keamanan sebelumnya mengonfirmasi serangan di Zona Hijau yang dijaga ketat. Kawasan tersebut juga dihuni kedutaan besar AS dan sering menjadi sasaran serangan roket.

Sejumlah besar pasukan keamanan dikerahkan di dalam dan sekitar Zona Hijau setelah serangan itu, menurut sumber keamanan.

Serangan drone terhadap PM Irak terjadi di tengah meningkatnya ketegangan politik atas hasil pemilu 10 Oktober.

Hasil awal pemilu Irak menunjukkan Aliansi Fatah, cabang politik dari jaringan paramiliter Hashed Al Shaabi yang pro-Iran, mengalami penurunan substansial di kursi parlemennya. Pendukung kelompok itu mengecam hasil pemilu Irak sebagai penipuan.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/07/162354570/pm-irak-nyaris-dibunuh-drone-as-kecam-itu-tindakan-terorisme

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke