Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Tengah Krisis Pangan, Korea Utara Membiakkan Angsa Hitam untuk Bahan Makanan

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mulai membiakkan angsa hitam untuk disembelih dan diambil dagingnya, saat negara itu berjuang mengatasi kekurangan makanan yang melumpuhkan.

Korea Utara yang tertutup telah lama berjuang mempertahankan persediaan makanannya. Tetapi krisis baru-baru ini memburuk, setelah topan yang memusnahkan, dan perbatasan negaranya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Melansir Business Insider pada Minggu (31/10/2021), media pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa rencana baru untuk membiakkan angsa akan membantu meringankan krisis.

"Daging angsa hitam itu enak dan memiliki nilai obat," kata surat kabar resmi pemerintah Rodong Sinmun dalam sebuah artikel yang diterbitkan Senin (1/11/2021).

Menurut surat kabar itu, Ri Jong Nam, ketua sekretaris partai untuk provinsi Hamgyong Selatan, membuka pusat penangkaran angsa hitam pada 24 Oktober di pantai timur negara itu.

Rencana untuk membiakkan angsa pertama kali digagas pada awal 2019, menurut situs Pemantauan Korea Utara NK News.

“Solusi ini dimaksudkan untuk mengatasi kegagalan pertanian skala besar, dan untuk menyediakan pasokan makanan yang memadai ke seluruh negeri. Apalagi pembatasan Covid-19 Korea Utara baru-baru ini, sebagian besar memblokir makanan dan impor lainnya sejak awal 2020,” menurut Colin Zwirko, koresponden analitik senior di NK News, menulis tentang proyek angsa.

Pada Juni, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendeklarasikan krisis pangan yang "parah".

Pada September, pemimpin diktator berusia 37 tahun itu mendesak warga Korea Utara untuk mencari solusi untuk "masalah pangan", menurut NK News.

Harga beberapa barang di seluruh Korea Utara dilaporkan melonjak akibat krisis tersebut. Pada Juni, satu kilogram pisang dijual seharga 45 dollar AS (Rp 640.678).

Pada awal Oktober, seorang PBB mengatakan kekurangan pangan Korea Utara berada pada tingkat yang genting, lapor Reuters.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/01/124928170/di-tengah-krisis-pangan-korea-utara-membiakkan-angsa-hitam-untuk-bahan

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke