Junta Myanmar menolak mengutus perwakilannya, karena kesal dengan dicoretnya nama pemimpin mereka, Jenderal Min Aung Hlaing, dari daftar peserta KTT ASEAN.
KTT ASEAN ke-38 dan 39 diketuai oleh Brunei yang digelar pada 26-28 Oktober 2021 secara virtual.
Turut hadir Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menteri China, dan perwakilan Rusia, menurut laporan dari AFP.
Kudeta Myanmar adalah agenda pembahasan utama di KTT ASEAN kali ini, karena negara itu masih dalam kekacauan sejak pemerintahan sipilnya digulingkan pada Februari.
ASEAN sudah menyusun roadmap untuk memulihkan perdamaian, tetapi ada keraguan atas komitmen junta Myanmar terhadap rencana tersebut.
Junta Myanmar tidak memberi akses bagi utusan khusus ASEAN untuk bertemu pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, yang kemudia ditanggapi blok Asia Tenggara tersebut dengan mencoret Jenderal Min Aung Hlain dari pertemuan regional.
Pencoretan Min Aung Hlaing belum pernah terhadi sebelumnya, dan junta Myanmar menyebut tindakan itu melanggar kebijakan non-intervensi ASEAN dalam urusan negara-negara anggota.
ASEAN lalu mengundang Chan Aye, Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri yang ditunjuk junta, sebagai pengganti kehadiran Min Aung Hlaing.
Namun, juru bicara junta pada Senin (25/10/2021) mengatakan, pengutusan sosok yang lebih junior dapat memengaruhi kedaulatan dan citra negara mereka, sehingga tidak ada perwakilan Myanmar yang hadir pada pembukaan KTT ASEAN.
Masalah lain yang kemungkinan akan dibahas di KTT ASEAN termasuk Laut Cina Selatan, karena Beijing dan beberapa negara Asia Tenggara memiliki klaim yang tumpang tindih atas wilayah perairan tersebut.
Pandemi virus corona juga masih dibicarakan di KTT ASEAN ke-39 dan 39, karena sebagian besar negara-negara anggota masih terdampak wabah.
https://www.kompas.com/global/read/2021/10/26/111054170/ktt-asean-ke-38-dan-39-dimulai-tanpa-perwakilan-junta-militer-myanmar