WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sejumlah ahli bedah AS melakukan terobosan transplantasi ginjal babi pada manusia untuk mengatasi kekuarangan organ donor.
Ginjal berasal dari babi yang telah dimodifikasi secara genetik untuk dapat diterima oleh tubuh manusia, seperti yang dilansir dari BBC pada Jumat (22/10/2021).
Karya terobosan ilmiah ini belum ditinjau dan belum sahkan, tetapi ada rencana untuk menerapkan terobosan tersebut.
Para ahli mengatakan transplantasi ginjal babi pada manusia adalah eksperimen paling maju di lapangan sejauh ini.
Tes transplantasi ginjal serupa telah dilakukan pada primata non-manusia, sampai sekarang.
Menggunakan babi untuk transplantasi bukanlah ide baru. Mengutip BBC, Katup jantung babi sudah banyak digunakan pada manusia.
Organ babi sangat cocok untuk manusia dalam hal ukuran.
Selama operasi 2 jam di pusat medis New York University Langone Health, para ahli bedah menghubungkan ginjal babi donor ke pembuluh darah manusia penerima untuk melihat apakah ginjal itu akan berfungsi normal setelah dimasukkan.
Manusia penerima yang menjadi subjek penelitian transplantasi ginjal babi adalah seseorang yang mengalami mati otak.
Artinya, pasien tersebut sudah menggunakan alat bantu kehidupan buatan tanpa prospek untuk pulih.
Keluarga penerima transplantasi ginjal babi pada manusia tersebut disebutkan telah memberikan izin untuk operasi dilanjutkan.
Regulator AS, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), telah menyetujui penggunaan organ babi yang dimodifikasi secara genetik untuk jenis penggunaan penelitian ini.
Selama dua setengah hari berikutnya mereka memantau ginjal dengan cermat, menjalankan berbagai pemeriksaan dan tes.
"Kami mengobservasi ginjal yang pada dasarnya berfungsi seperti transplantasi jantung manunsia, yang yang tampaknya kompatibel seperti ginjal manusia normal," kata Kepala penelitian Dr Robert Montgomery mengatakan kepada program BBC World Tonight.
"Ginjal berfungsi secara normal, dan tidak tidak muncul penolakan," ucap Dr Montgomery.
Para ahli bedah juga mentransplantasikan sedikit kelenjar timus babi, bersama dengan ginjalnya.
Para ahli bedah tersebut berpikir kelenjar timus babi ini mungkin membantu menghentikan penolakan tubuh manusia terhadap transplantasi ginjal dalam jangka panjang.
Transplantasi kelenjar timus babi difungsikan untuk membersihkan sel-sel kekebalan dari tubuh manusia yang mungkin melawan jaringan babi.
Pentingnya transplantasi ginjal babi pada manusia
"Paradigma tradisional bahwa seseorang harus mati agar orang lain hidup tidak akan pernah bisa dipertahankan," ujar kepala penelitian transplantasi ginjal babi pada manusia tersebut.
"Saya tentu memahami kekhawatiran dan apa yang akan saya katakan adalah bahwa saat ini sekitar 40 persen pasien yang menunggu transplantasi meninggal sebelum mereka menerimanya," ungkapnya.
"Kami menggunakan babi sebagai sumber makanan, kami menggunakan babi untuk keperluan pengobatan. Saya pikir itu tidak jauh berbeda," terangnya.
Dia mengatakan itu masih penelitian awal dan lebih banyak penelitian diperlukan.
"Saya pikir ini memberi kami keyakinan baru bahwa tidak apa-apa untuk memindahkan ini ke klinik," ucapnya otimis untuk dapat mempraktikkan penelitiannya secara luas.
Dr Montgomery percaya bahwa dalam satu dekade ke depan, organ babi lainnya, seperti jantung, paru-paru, dan hati, dapat diberikan kepada manusia yang membutuhkan transplantasi.
"Transplantasi hewan ke manusia telah menjadi sesuatu yang telah kami pelajari selama beberapa dekade," kata Dr Maryam Khosravi, seorang dokter ginjal dan perawatan intensif yang bekerja untuk NHS di Inggris.
"Sangat menarik untuk melihat kelompok ini mengambil langkah maju," lanjutnya.
Tentang etika transplantasi ginjal babi pada manusia, Dr Khosravi berkata, "Hanya karena kita bisa tidak berarti kita harus selalu melakukannya."
Seorang juru bicara untuk Darah dan Transplantasi NHS, mengatakan mencocokkan lebih banyak donor ginjal manusia tetap menjadi prioritas untuk saat ini.
"Masih ada beberapa cara sebelum transplantasi (ginjal babi) semacam ini menjadi kenyataan sehari-hari," ujarnya.
"Kami masih membutuhkan semua orang untuk membuat keputusan donasi organ mereka, dan memberi tahu keluarga mereka apa yang mereka inginkan jika donasi organ menjadi kemungkinan," pungkasnya.
Sementara itu, para peneliti dan dokter terus melakukan yang terbaik untuk meningkatkan peluang bagi pasien transplantasi.
https://www.kompas.com/global/read/2021/10/22/171652870/terobosan-ahli-bedah-as-transplantasi-ginjal-babi-pada-manusia