Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Covid-19 Rusia Terus Memburuk, Putin Umumkan “Masa Tidak Bekerja” Berbayar Selama Seminggu

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penutupan selama satu minggu untuk para pekerja karena kasus dan kematian Vladimir Putin Rusia meningkat.

Putin menyetujui satu minggu "masa tidak bekerja" berbayar dari 30 Oktober hingga 7 November. Tanggal tersebut dapat diperpanjang di area yang membutuhkannya, karena "situasi epidemiologi berkembang secara berbeda di setiap wilayah," melansir Business Insider.

"Tugas utama kami sekarang adalah melindungi kehidupan warga dan, sejauh mungkin, meminimalkan penyebaran infeksi Covid-19," kata Putin menurut outlet yang dikelola pemerintah RT News.

Covid-19 Rusia mencatat kondisi terbutuk dengan laporan 1.028 kematian pada Rabu (20/10/2021) bersama dengan 34.073 kasus baru, menurut laporan Reuters.

Sekitar 47,5 juta orang Rusia telah divaksinasi penuh, yang jumlahnya hanya sepertiga dari populasi negara itu, menurut laporan Insider's Marianne Guenot.

The Moscow Times mewartakan korban tewas Rusia sejak awal pandemi mencapai 226.353 orang.

Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova, yang memimpin gugus tugas, menekankan “masa tidak bekerja” harus menyiratkan pembatasan akses ke restoran, teater, dan tempat hiburan lainnya.

Otoritas regional diperkirakan juga akan memberlakukan pembatasan, melansir AP.

Dia secara khusus mendesak warga Rusia, untuk menahan diri bepergian ke daerah lain selama periode tersebut. Namun, menekankan perlunya kerabat mereka yang terinfeksi untuk tinggal di rumah.

Tidak segera jelas bisnis swasta apa yang akan diminta untuk berhenti bekerja sesuai dengan keputusan Putin, selain pegawai negeri dan karyawan perusahaan milik negara.

Selama tindakan serupa di awal pandemi, banyak perusahaan swasta dan milik negara di sektor ekonomi "vital" diizinkan untuk tetap beroperasi.

Kepada CNN awal pekan ini, Wali Kota Moskwa memerintahkan semua penduduk kota yang tidak divaksinasi berusia di atas 60 tahun serta mereka yang tidak divaksinasi dan "menderita penyakit kronis" untuk tinggal di rumah hingga Februari 2022.

Ahli epidemiologi Rusia Vasily Vlassov juga mengatakan bahwa "rumah sakit Rusia kewalahan."

"Ini masih merupakan angka indeksi dan kematian yang sangat tinggi," kata Vlassov, mantan penasihat Organisasi Kesehatan Dunia. Morbiditas yang tinggi di Rusia dipandang sebagai tanda kegagalan negara dan masyarakat.

Vaksin Covid-19 melindungi dari penyakit parah dan kematian. Rusia memiliki empat pilihan vaksinnya sendiri, namun negara tersebut kesulitan membuat warga yang skeptis mengambil kesempatan vaksinasi.

Penelitian menunjukkan vaksin Sputnik V unggulan Rusia memiliki efektivitas yang serupa dengan yang dibuat oleh Pfizer dan Moderna.

"Hanya ada dua pilihan saat ini - Anda bisa sakit atau Anda bisa divaksinasi. Tapi lebih baik divaksinasi," kata Putin per RT News. "Mengapa Anda harus menunggu penyakit dan konsekuensinya?"

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/21/124556970/covid-19-rusia-terus-memburuk-putin-umumkan-masa-tidak-bekerja-berbayar

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke