Facebook Dikabarkan Berencana Ganti Nama

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Facebook Inc dikabarkan berencana mengganti namanya untuk mengubah citranya pekan depan.

Kabar tersebut diwartakan The Verge pada Selasa (19/10/2021), mengutip seorang sumber yang memiliki pengetahuan langsung tentang masalah tersebut.

The Verge melaporkan, CEO Facebook Inc Mark Zuckerberg berencana membahas perubahan nama perusahaan dalam konferensi tahunan Connect pada 28 Oktober.

Kettika dimintai tanggapan oleh Reuters mengenai kabar tersebut, Facebook Inc menyatakan pihaknya tidak mengomentari rumor atau spekulasi.

Kabar mengenai rencana perubahan nama itu muncul ketika Facebook menghadapi peningkatan pengawasan dari pemerintah AS atas praktik bisnisnya.

Sejumlah anggota parlemen, baik dari Partai Republik dan Partai Demokrat, juga telah mengecam perusahaan tersebut.

Kecaman tersebut mengindikasikan kemarahan yang meningkat dari Kongres AS terhadap Facebook Inc sebagaimana dilansir Reuters.

The Verge melaporkan, perubahan nama tersebut akan membuat media sosial Facebook yang dimiliki perusahaan menjadi alah satu dari banyak produk di bawah perusahaan induk.

Di kalangan Silicon Valley, perubahan nama dan citra bukanlah hal yang aneh saat mereka berupaya untuk memperluas layanan mereka.

Pada 2015, Google mendirikan Alphabet Inc sebagai perusahaan induknya untuk memperluas di luar bisnis mesin pencari dan periklanan.

Selain itu, Alphabet Inc mengawasi berbagai usaha lain hingga menyediakan layanan internet di daerah terpencil.

Langkah untuk mengubah citra juga akan mencerminkan fokus Facebook dalam membangun apa yang disebut metaverse.

Metaverse merupakan istilah untuk menggambarkan di mana orang dapat menggunakan perangkat yang berbeda dalam bergerak dan berkomunikasi dalam lingkungan virtual.

Sebelumnya, Facebook Inc juga telah banyak berinvestasi dalam virtual reality (VR) dan augmented reality (AR).

Facebook juga bermaksud untuk menghubungkan hampir tiga miliar penggunanya melalui beberapa perangkat dan aplikasi.

Perusahaan juga mengumumkan rencananya pada Selasa untuk menciptakan 10.000 pekerjaan di Uni Eropa selama lima tahun ke depan untuk membantu membangun metaverse.