Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal AUKUS, Ini Perbandingan Kekuatan Angkatan Laut China-Australia

CANBERRA, KOMPAS.com – Ketegangan antara Australia dan China semakin meningkat pasca-ditandatanganinya pakta pertahanan AUKUS yang melibatkan Canberra, Inggris, dan AS.

Pakta pertahanan AUKUS membuat China marah dan menyebutnya sebagai mentalitas Perang Dingin.

Beijing juga mengecam bahwa perjanjian tersebut justru mengancam perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.

Berdasarkan pakta AUKUS, AS dan Inggris setuju mendukung Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir.

Langkah tersebut dilihat Beijing sebagai pemicu perlombaan senjata nuklir di antara kekuatan global.

Di satu sisi, sorotan komunitas internasional juga tertuju pada perbandingan kekuatan angkatan laut antara China dengan Australia.

Dosen senior di Canterbury Christ Church University Sarah Lieberman mengatakan, China menganggap AUKUS sebagai kembalinya situasi politik berbasis ideologis era Perang Dingin.

“Dan sepertinya pemerintah China mungkin ada benarnya. AUKUS menyebutkan bahwa jaminan kehadiran AS dan Inggris di wilayah tersebut, dibantu oleh kedekatan Australia, akan mengarah pada keamanan,” tutur Lieberman.

Sementara itu, menurut analis di Eurasia Group, Ali Wyne, perimbangan kekuatan militer akan semakin kompetitif dengan adanya AUKUS, mengingat dinamika geopolitik global saat ini.

AUKUS juga memicu keingintahuan atas dinamika kekuatan angkatan laut antara China dan Australia.

Melansir TRT World, Sabtu (25/9/2021), berikut perbandingan kekuatan armada angkatan laut antara China dengan Australia.

Armada China

Menurut Global Fire Power, China dinilai sebagai negara ketiga di dunia dengan militer terkuat.

Dari jumlah armada angkatan laut, Beijing menempati posisi teratas dengan lebih dari 777 kekuatan armada.

“Negeri Panda” memiliki sekitar 350 kapal termasuk 130 kombatan permukaan menurut laporan Kementerian Pertahanan AS tahun 2020.

China memiliki 50 kapal perusak, 72 korvet, 123 kapal patroli, dan 36 kapal penyapu ranjau.

Dari jumlah kapal selam, China memliki 79 unit dan menjadikannya sebagai negara dengan kekuatan kapal selam terbanyak di dunia.

Angkatan laut China telah mengembangkan 12 kapal selam nuklir selama 15 tahun terakhir, menurut laporan Kementerian Pertahanan AS.

Kapal selam nuklir kelas Jin yang dimiliki China mampu meluncurkan rudal balistik.

Armada Australia

Australia menempati peringkat 19 dari 140 negara dengan militer paling kuat di dunia menurut Global Fire Power. Dari kekuatan angkatan laut, Australia berada di posisi 47.

Armada Australia memiliki 48 unit kapal yang mencakup enam kapal penyapu ranjau, tiga kapal perusak, dan 13 kapal patroli.

“Negeri Kanguru” tidak memiliki korvet di armada angkatan lautnya.

Canberra “hanya” memiliki enam unit kapal selam yang semuanya tidak berpenggerak tenaga nuklir.

Dengan jumlah tersebut, Australia nyaris hanya mencakup 6 persen armada China. Namun, perjanjian AUKUS kemungkinan akan memberikan kontribusi signifikan bagi Australia.

Pasalnya, AS dan Inggris akan fokus untuk menemukan cara yang memadai untuk mengembangkan setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/26/061718570/ramai-soal-aukus-ini-perbandingan-kekuatan-angkatan-laut-china-australia

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke