Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Bella Ciao dalam Money Heist, dari Ratapan hingga Perlawanan

KOMPAS.com - Setelah lama ditunggu, serial asal Spanyol Money Heist kembali lagi pada September tahun ini dengan season kelima.

Gerombolan pencuri yang dipimpin The Professor dalam serial Netflix ini akan melanjutkan aksinya di Bank of Spain pada season kelimanya.

Selain melihat keseruan Denver dkk ketika beraksi dalam serial dengan judul asli La Casa de Papel tersebut, ada beberapa detail yang mengandung makna dalam dan diperbincangkan oleh para penggemar.

Salah satu detail dalam serial tersebut adalah lagu Bella Ciao yang dinyanyikan sejak musim perdana penayangannya.

Gerombolan kriminal tersebut menyanyikan Bella Ciao guna meningkatkan keberanian sebelum melancarkan aksinya.

Mereka juga melantunkan Bella Ciao ketika merayakan kesuksesan aksi kriminalnya. Rupanya sejarah lagu Bella Ciao mengalami fase yang cukup panjang. 

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, produser Money Heist, Alex Pina sengaja menggunakan Bella Ciao untuk melengkapi kisah perjalanan Tokyo dkk.

Bella Ciao digunakan dalam Money Heist tak lepas dari keputusan penulis naskah utamanya, Javier Gomez Santander. Dia mengatakan bahwa lagu dari Italia tersebut adalah kuncinya.

Sejarah Bella Ciao

Jika diterjemahkan secara kaku, Bella Ciao artiya “Selamat Tinggal, Cantik”. Lagu ini diketahui pertama kali dilantunkan pada abad ke-19.

Sejarah Bella Ciao rupanya tak terlepas dari semangat perjuangan rakyat. Lagu tersebut dinyanyikan oleh para pekerja waninta di Italia untuk memprotes kerasnya pekerjaan mereka di lahan pertanian.

Lirik Bella Ciao berisi ratapan para pekerja wanita, yang disebut mondina, mengenai kerja yang melelahkan, kondisi yang mengenaskan, dan upah rendah yang mereka dapatkan.

Selain itu, ada pula curahan hati soal serangga yang menggigit, bos dengan tongkatnya, dan kehilangan masa muda akibat nasib buruk yang dialami.

Baris terakhir dari Bella Ciao menyuarakan harapan mondina agar suatu hari mereka dapat bekerja dalam kebebasan dan semangat perlawanan.

Semangat yang dibawa Bella Ciao rupanya dibawa sampai era Perang Dunia II.

Kala itu, Bella Ciao dipakai oleh kaum perlawanan anti-fasis di Italia saat melawan pasukan Nazi Jerman.

Kala itu, beberapa kelompok pemberontak menentang pendudukan pasukan Jerman dan rezim fasis Benito Mussolini di Italia.

Bagi generasi tua, khususnya veteran Perang Dunia II dari Italia, Bella Ciao tak hanya soal semangat perlawanan, tapi juga mengingatkan memori kelam nan menyedihkan.

Selama Perang Dunia II, 80.000 warga sipil terbunuh dan lantunan Bella Ciao seakan membuka luka lama.

Seorang musisi Italia, Mark Zitti, menuturkan bahwa para orang tua di sana cenderung menjadi muram ketika Bella Ciao dimainkan.

Sumber: Kompas.com (Penulis Sekar Langit Nariswari | Editor Lusia Kus Anna)

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/18/172218070/sejarah-bella-ciao-dalam-money-heist-dari-ratapan-hingga-perlawanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke