Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nakes Filipina Gelar Protes Tuding Pemerintah Abai di Tengah Lonjakan Varian Delta

MANILA, KOMPAS.com - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) Filipina menggelar protes di ibu kota Filipina untuk menuntut diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai pengabaian pemerintah, karena tunjangan nakes Filipina yang tak kunjung dibayar.

Unjuk rasa itu berlangsung ketika kasus varian Delta terus melonjak, dan memberikan lebih banyak tekanan pada rumah sakit Filipina.

Para pengunjuk rasa yang mengenakan pakaian pelindung medis berkumpul pada Rabu (1/9/2021) di Departemen Kesehatan Filipina (DOH). Mereka memegang plakat yang isinya menuntut tunjangan risiko, pembayaran bahaya, dan pengunduran diri Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque.

Covid-19 Filipina melewati angka dua juta dalam kasus virus corona pada Rabu (1/9/2021), hampir seperempatnya tercatat hanya pada Agustus dan membuat staf medis kewalahan.

Pada hari yang sama tercatat 103 kematian baru dilaporkan, menambah lebih dari 33.000 kematian akibat Covid-19.

“Sangat menyedihkan bahwa banyak dari kita meninggal, banyak dari kita menjadi sakit, dan banyak yang mengundurkan diri atau memilih untuk pensiun dini, namun kita masih berlutut di hadapan DOH untuk memberi kita tunjangan kita,” Robert Mendoza, presiden Alliance of Tenaga Kesehatan, kata dari belakang mobil pick up melanjir Al Jazeera.

Pada Selasa (31/8/2021), perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di negara itu mengumumkan varian Delta sekarang menjadi kasus dominan di Filipina.

"Tentu dengan jumlah (infeksi) seperti ini, kami berada dalam transmisi komunitas varian Delta,” kata Dr Rabindra Abeyasinghe dalam briefing media.

Terlepas dari lonjakan yang memecahkan rekor dalam beberapa hari terakhir, Presiden Filipina Rodrigo Duterte membela tanggapan pandemi pemerintahannya.

Dia memberi kementerian kesehatan dan anggaran selama 10 sejak dari 21 Agustus untuk membayar pekerja kesehatan, menyusul ancaman perawat untuk mengundurkan diri dan peringatan pemogokan serikat pekerja.

Tetapi lebih dari 100.000 nakes Filipina melaporkan masih belum menerima tunjangan mereka.

“Pemerintah berjanji akan memberikan tunjangan hari ini tetapi sampai sekarang belum. Saya kasihan pada kami karena kami yang memohon,” kata perawat Nico Oba.

Lebih banyak waktu

Duque pada Rabu (1/9/2021) mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pemerintah Filipina sedang mengerjakan pelepasan pembayaran tersebut, tetapi meminta lebih banyak waktu.

Asosiasi Perawat Filipina mengadakan protesnya sendiri secara virtual untuk menuntut kondisi kerja yang lebih baik.

Lebih banyak staf di rumah sakit Filipina, hampir sepertiga total di antaranya telah mencapai "tingkat kritis" dengan lebih dari 85 persen hunian, menurut data pemerintah.

Seperti di tempat lain di Asia Tenggara, di mana tingkat vaksinasi rendah, varian Delta yang sangat menular diikuti dengan peningkatan korban meninggal dan lonjakan kasus Covid-19.

Covid-19 Filipina mencatat rekor harian 22.366 kasus di Filipina pada Senin (30/8/2021).

Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV yang berbasis di Manila, Dr Tony Leachon, mantan penasihat Duterte tentang tanggapan Covid-19 FIlipina, memperingatkan Filipina akan segera menjadi pusat pandemi di Asia Tenggara.

Dia mengatakan Filipina sekarang berada dalam “badai yang sempurna” mengingat meningkatnya jumlah kasus, tingkat vaksinasi yang masih rendah, dan sistem pelacakan kontak yang buruk.

Kondisinya makin sulit dengan adanya penyelidikan Kongres atas dugaan penyalahgunaan dana Covid-19 Filipina.

“Sistem perawatan kesehatan akan segera runtuh jika kita tidak dapat mengendalikannya,” katanya kepada ABS-CBN.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/02/171502870/nakes-filipina-gelar-protes-tuding-pemerintah-abai-di-tengah-lonjakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke