Serangan kilat yang dilakukan pemebrontak pada Jumat (13/8/2021) membuat mereka merebut empat ibu kota provinsi.
Salah satu kota penting yang direbut adalah Pul-e-Alam, ibu kota Provinsi Loghar, yang berjarak hanya 50 km dari Kabul.
Dalam konferensi pers, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan untuk saat ini status ibu kota Afghanistan belum berada dalam ancaman.
"Tetapi jelas jika Anda melihat yang dilakukan Taliban, mereka berusaha mengisolasi Kabul," kata Kirby dilansir New York Post.
Kepada Reuters, sumber dari pertahanan AS memprediksi kelompok pemberontak bisa merebut Kabul dalam hitungan hari.
Perlawanan yang diberikan pasukan pemerintah seketika runtuh begitu pemberontak menguasai Kandahar dan herat, kota terbesar kedua dan ketiga.
Dalam video yang viral di media sosial, nampak tentara maupun kelompok milisi yang kontra memilih menyerah kepada Taliban.
Dampaknya, pemberontak mendapatkan persenjataan hingga kendaraan lapis baja, yang membantu mereka meningkatkan serangan.
Hanya dalam rentang waktu sepekan, mereka menguasai lebih dari setengah ibu kota provinsi, dan dua pertiga wilayah Afghanistan.
Pemberontak juga mengepung Mazar-i-Sharif, benteng tradisional yang selama ini menentang mereka, dan satu dari tiga kota utama yang belum dikuasai.
Makin masifnya serangan Taliban membuat AS berjibaku menyelamatkan warganya yang masih tertahan di sana.
Kirby menerangkan, 3.000 personel militer dikerahkan Presiden Joe Biden untuk membantu evakuasi ribuan orang per hari.
Washington juga memberangkatkan 4.500-5.000 ke markas di Teluk Persia, termasuk 1.000 yang berangkat ke Kuwait.
Mereka memproses visa bagi penerjemah lokal, keluarga mereka, dan warga yang membantu AS selama 20 tahun pendudukan di Afghanistan.
Pasukan tempur dari Divisi Udara ke-82 Angkatan Darat AS akan diterjunkan ke Kuwait untuk berjaga-jaga.
https://www.kompas.com/global/read/2021/08/14/134114370/pentagon-sebut-taliban-berusaha-mengisolasi-ibu-kota-afghanistan