Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perdana Menteri Yunani Minta Maaf Atas Kebakaran Hutan yang Meluas

ATHENA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Yunani meminta maaf untuk kegagalannya mengatasi kebakaran hutan yang melanda di seluruh negeri.

Ratusan petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kobakaran api yang memaksa ribuan orang melarikan diri dari rumah mereka dan telah menghancurkan puluhan bangunan.

"Kami telah melakukan apa yang mungkin secara manusiawi, tetapi dalam banyak kasus itu tidak cukup," kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (10/8/2021).

Mitsotakis meminta maaf atas "kekurangan" negara dalam merespons kebakaran hutan yang meluas, bersumpah untuk bertanggung jawab, menurut laporan yang dikutip dari DW.

Asap tebal masih mengepul di pulau Evia, timur laut Athena, yang kebakaran selama sepekan ini.

Puluhan rumah dan hektar hutan telah hangus di Evia, di pinggiran ibu kota Athena, dan di bagian lain Yunani.

Ratusan penduduk telah diminta untuk meninggalkan pulau Evia untuk menghindari kebakaran yang meluas, meskipun beberapa dari mereka bersikeras tetap tinggal untuk menjaga properti mereka.

"Saya sepenuhnya memahami penderitaan para warga yang melihat rumah atau properti mereka terbakar," kata Perdana Menteri Mitsotakis dalam pidatonya di TV.

Namun, dia mengatakan negara itu "menghadapi bencana alam dengan dimensi yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Kemarahan publik telah meningkat karena keterlambatan dan gangguan atas respons pemerintah, termasuk kurangnya pesawat pemadam kebakaran.

Mitsokasis mengatakan "kegagalan apapun akan diidentifikasi" dalam menangani kebakaran di sleuruh Yunani, sementara petugas pemadam kebakaran telah berusaha ia kerahkan untuk bertempur melawan "kekuatan supranatural yang sering melebihi kekuatan mereka".

Dia mengatakan "krisis iklim" yang menyebabkan kebakaran "selama berminggu-minggu" di negerinya.

Beberapa jam sebelumnya, PBB merilis laporan besar yang mengatakan aktivitas manusia membuat peristiwa cuaca ekstrem menjadi lebih umum terjadi.

Angin kencang dan gelombang panas terburuk Yunani dalam beberapa dekade, memicu lebih dari 580 kebakaran terjadi di seluruh Yunani sejak akhir Juli.

Kebakaran yang terbesar adalah di Evia, di mana 650 petugas pemadam kebakaran masih berjuang untuk mengendalikan api.

"Api adalah takdir kami, tidak ada yang bisa memadamkannya," kata Vangelis Katsaros, yang kehilangan seluruh lahan pertaniannya karena kebakaran, kepada BBC.

Api yang berkobar di dekat Athena, bagaimanapun, dikatakan telah mereda saat suhu mendingin.

Sejauh ini, kebakaran besar di Yunani mengakibatkan 3 orang tewas, termasuk seorang sukarelawan pemadam kebakaran yang tertimpa tiang yang jatuh, dan seorang industrialis yang ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah pabrik dekat Athena pada pekan lalu.

Orang ketiga tewas pada Senin (9/8/2021) ketika buldosernya jatuh ke tebing saat kebakaran.

Beberapa orang lainnya telah dibawa ke rumah sakit karena kesakitan setelah menghirup asap dan terluka bakar.

Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran, pesawat, dan peralatan tambahan telah diterbangkan oleh negara-negara lain, termasuk negara-negara Uni Eropa, Rusia, Inggris, dan AS.

Uni Eropa mengatakan sedang memobilisasi "salah satu operasi pemadam kebakaran umum terbesar di Eropa" untuk membantu Yunani dan negara-negara lain memerangi kebakaran hutan.

Mitsokasis berjanji memberikan ratusan juta euro kepada masyarakat yang telah kehilangan mata pencaharian karena kebakaran.

Namun, pemimpin desa Monokaria di Evia, Klelia Dimitraki mengatakan bahwa dia khawatir daerah itu tidak akan pernah pulih dari kebakaran.

"Ini adalah holocaust. Semua desa, seluruh wilayah selesai, selesai," kata Dimitraki.

"Semua yang kami katakan hari ini, adalah bahwa kami beruntung masih hidup," imbuhnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/10/123653770/perdana-menteri-yunani-minta-maaf-atas-kebakaran-hutan-yang-meluas

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke