BERLIN, KOMPAS.com – Korban tewas akibat banjir bandang di Eropa pada Sabtu (17/7/2021) mencapai 153 orang.
Sementara itu di Jerman, korban tewas akibat banjir bandang mencapai 133 orang sebagaimana dilansir AFP.
Dalam sebuah pernyataan, polisi di kota Koblenz, Jerman, mengatakan bahwa di negara bagian Rhineland-Palatinate saja korban tewas mencapai 90 orang.
Lebih lanjut, 43 orang meninggal di negara bagian North Rhine-Westphalia dan 20 orang meninggal di Belgia akibat banjir.
Pada Sabtu, tim penyelamat masih berupaya mengevakuasi korban selamat di bagian barat Jerman yang dilanda banjir sebagaimana dilansir Reuters.
Air bah masih mengalir di sejumlah kota dan rumah-rumah banyak yang runtuh akibat diterjang bencana alam terburuk di Jerman dalam setengah abad tersebut.
Sekitar 700 warga dievakuasi pada Jumat (16/7/2021) malam waktu setempat setelah sebuah bendungan jebol di kota Wassenberg, Jerman.
Selama beberapa hari terakhir, banjir menyebabkan aliran listrik dan komunikasi terputus di sejumlah wilayah yang paling terdampak.
Banjir juga melanda sebagian Belgia dan Belanda.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan Menteri Utama Negara Bagian North Rhine-Westphalia Armin Laschet dijadwalkan mengunjungi Erftstadt pada Sabtu.
Kehancuran akibat banjir dapat meningkatkan perdebatan tentang perubahan iklim menjelang pemungutan suara.
Sudah jauh-jauh hari sebelumnya, para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim dapat memicu menyebabkan hujan lebat.
https://www.kompas.com/global/read/2021/07/17/145335170/korban-tewas-banjir-bandang-di-eropa-capai-153-tim-penyelamat-terus