Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fox News Dikritik Mantan Petingginya, Disebut Selalu Bela Trump

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang mantan eksekutif puncak di Fox Broadcasting, mengkritik Fox News karena dianggap punya "kesetiaan buta" kepada mantan Presiden AS Donald Trump.

Fox News juga melakukan upaya "berbahaya" untuk mendukung klaimnya yang tidak berdasar mengenai penipuan dalam pemilu AS 2020.

"Dalam beberapa tahun terakhir, semuanya menjadi sangat buruk di Fox News," tulis Preston Padden, mantan eksekutif Fox Broadcasting di Daily Beast, dilansir The Hill.

Padden, yang meninggalkan perusahaan lebih dari 20 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1997, mengaku jengah dengan perusahaan lamanya.

"Fox News bukan lagi jaringan berita kanan-tengah yang jujur," ujar Padden.

Pria yang yang sempat menjabat sebagai presiden distribusi jaringan ini, mengatakan bahwa Fox News telah berkontribusi pada "perpecahan masyarakat".

"Fox News memicu permusuhan rasial dan memicu kesan yang sama sekali salah bahwa Black Lives Matter dan Antifa terlibat dalam kerusuhan di Capitol," tambahnya.

Dia juga menyalahkan Fox News karena menyebabkan "kematian yang tidak perlu" selama pandemi virus corona.

Ini karena segmen penyiaran dalam channel ini disebut kritis terhadap tindakan penguncian dan pemakaian masker di AS.

Padden, yang sekarang menjadi pelobi di Disney, menulis bahwa jaringan tersebut juga mendukung apa yang disebutnya "kebohongan besar" Trump tentang pemilu AS 2020.

Trump memang selalu menyebut bahwa pemilu AS curang, sementara Fox News, selalu menyediakan platform berkelanjutan untuk klaim liar dan palsu tentang pemilu.

Padahal, klaim ini sudah dibantah oleh lebih dari 60 hakim dan pejabat pemilu yang menghitung ulang di banyak negara bagian.

"Fox News telah menyebabkan jutaan orang Amerika, terutama Republikan seperti saya dan istri saya selama 50 tahun, untuk mempercayai hal-hal yang sama sekali tidak benar," tulis Padden.

Mantan eksekutif itu mengatakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa dirinya telah mencoba "semakin blak-blakan," untuk membuat Pemilik Fox Rupert Murdoch memahami "kerusakan nyata yang dilakukan Fox News terhadap AS".

"Saya gagal, dan arogan, dan naif pernah berpikir bahwa saya bisa berhasil," katanya.

"Saya bingung untuk memahami mengapa dia tidak akan mengubah arah. Saya hanya bisa menebak bahwa kebijakan editorial yang merusak dari Fox News didorong pemikiran anti-kemapanan/kontrarian yang mendalam dari Rupert," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/07/150804470/fox-news-dikritik-mantan-petingginya-disebut-selalu-bela-trump

Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkrkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkrkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke