Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Faksi Gaza Ancam Israel: Tunda Bantuan Bisa Nyalakan Lagi Pertempuran

GAZA, KOMPAS.com - Faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza telah memperingatkan Israel agar tidak menunda pencabutan pembatasan yang diberlakukan di daerah kantong yang dikuasai Hamas, dan menghambat rekonstruksi setelah serangan dahsyat bulan lalu.

Peringatan itu dikeluarkan pada Selasa (22/6/2021) setelah para pemimpin berbagai faksi di Jalur Gaza bertemu di kantor Hamas.

Pertemuan itu membahas perkembangan terbaru seputar gencatan senjata yang dicapai pada Mei antara Israel dan Hamas, yang mengakhiri serangan 11 hari Israel di Gaza.

Faksi-faksi Palestina mengajukan daftar tuntutan kepada Israel yang mencakup pembukaan kembali penyeberangan perbatasan, memungkinkan transfer bantuan keuangan dari Qatar, dan pembukaan kembali zona penangkapan ikan Gaza.

Faksi memperingatkan jika Israel menolak untuk memenuhi tuntutan tersebut, mereka akan melanjutkan peluncuran balon pembakar ke Israel dan mengorganisir demonstrasi di perbatasan dengan Israel.

Kelompok-kelompok itu juga mengeluarkan ancaman terselubung untuk memperbarui serangan tembakan roket.

Pertukaran tahanan

Faksi Gaza menyatakan menolak upaya untuk menghubungkan upaya rekonstruksi di Gaza dengan pertukaran tahanan.

"Kami tidak akan menerima tekanan pada orang-orang kami atau upaya apa pun untuk menghubungkan kasus satu sama lain," kata faksi tersebut dalam sebuah pernyataan melansir Reuters pada Rabu (23/6/2021).

Israel telah menuntut agar Hamas menyerahkan dua warga sipil Israel dan mayat dua tentara yang ditahan oleh kelompok itu.

Media Israel juga melaporkan bahwa PBB dan mediator Mesir mengatakan kepada Hamas bahwa pembangunan kembali Gaza harus dikaitkan dengan perjanjian pertukaran tahanan dengan Israel.

“Orang-orang kami siap untuk menantang dan memaksakan lebih banyak persamaan. Orang-orang hebat kami tidak akan pernah diam dan musuh akan melihat bahwa kami siap untuk semua opsi, dan kami akan melawannya dengan segala cara yang populer dan lainnya,” tambah faksi-faksi tersebut.

Talal Abu Zarifa, sementara Israel ingin menghubungkan rekonstruksi Gaza dan pembukaan penyeberangan untuk pertukaran tentara Israel, Palestina tidak akan menyetujuinya.

“Tentara ditukar dengan tahanan Palestina,” kata Abu Zarifa, seorang anggota senior Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, mengatakan kepada kantor berita Anadolu.

Dalam pernyataan terpisah, pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar mengatakan: “Musuh tidak akan berhasil dalam kebijakan pemerasan dan tekanan, dan kami tidak akan menerima tekanan pada orang-orang kami atau upaya untuk menghubungkan kasus.”

Dilaporkan dari Gaza, koresponden Al Jazeera, Wael al-Dahdouh mengatakan faksi-faksi Palestina setuju untuk memberikan mediator kesempatan untuk menemukan solusi.

Tetapi mereka menambahkan aksi "perlawanan" siap dilakukan untuk semua opsi, mengacu pada kemungkinan serangan baru.

Pembicaraan PBB 'gagal'

Pertemuan itu terjadi sehari setelah Hamas mengatakan pembicaraannya dengan PBB mengenai situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung telah gagal.

Sinwar mengatakan pertemuan di Kota Gaza dengan delegasi senior PBB, termasuk koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland – “benar-benar negatif.”

Pihaknya menuduh Israel “memeras faksi-faksi Palestina termasuk Hamas” atas penyelesaian masalah kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

Perkembangan terakhir terjadi kurang dari sebulan setelah Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata yang mengakhiri serangan 11 hari Israel di Gaza pada 21 Mei.

Serangan Israel menewaskan sedikitnya 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Tiga belas orang tewas di Israel, termasuk dua anak-anak.

Serangan Israel juga menghancurkan 1.148 unit perumahan dan komersial di Gaza dan sebagian merusak 15.000 lainnya.

Kondisi itu menyebabkan lebih dari 100.000 warga sipil mengungsi di sekolah-sekolah yang dikelola PBB dan komunitas lainnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/23/210308670/faksi-gaza-ancam-israel-tunda-bantuan-bisa-nyalakan-lagi-pertempuran

Terkini Lainnya

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke