Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awan Debu Besar Panas Berpotensi Hantam AS Sepanjang Musim Panas

WFTV di Orlando pada Rabu (16/6/2021) melaporkan temuan ini.

Gumpalan debu, yang disebut sebagai Lapisan Udara Sahara, adalah kejadian umum selama musim panas. Gejala alam ini, walaupun sudah umum terjadi, tetap patut diwaspadai.

Dilansir The Hill, Awalnya, udara kering nan berdebu berkumpul. Dari gurun, mereka bergerak di atas Samudra Atlantik Utara.

Menciptakan lapisan tebal yang menempati antara 2 sampai 2,5 mil atmosfer.

Karena cara cahaya memantulkan partikel debu, gumpalan debu meningkatkan warna kuning dan merah di matahari terbit dan terbenam.

Hal ini terus dikaji National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

"Matahari terbenam dan matahari terbit mengambil lebih banyak warna kuning dan kemerahan," tulis NOAA dalam situsnya.

"Arena sinar matahari sudut rendah melewati lebih banyak atmosfer sebelum mencapai mata," tambahnya.

NOAA juga menyebut, banyaknya debu di atmosfer dapat meningkatkan efek ini, yang mengarah ke warna yang lebih gelap dan tahan lama.

"Hal ini menyebabkan matahari terbenam dan terbit dengan jelas," lanjutnya.

Aktivitas debu ini berpotensi memuncak antara akhir Juni dan pertengahan Agustus. Kemungkinan dapat mencapai sejauh barat hingga Florida, Amerika Tengah, dan Texas.

Sementara itu, pakar kesehatan mengatakan lapisan debu bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi penderita asma dan alergi.

"Secara umum, penting bagi penderita asma dan penyakit paru-paru kronis lainnya untuk mengambil tindakan pencegahan," ujar pakar kesehatan, dalam laporan NOAA.

"Untuk mempertahankan kontrol kondisi yang mendasarinya dan mengurangi paparan debu, warga bisa membatasi waktu di luar ruangan selama badai debu," lanjutnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/19/121613070/awan-debu-besar-panas-berpotensi-hantam-as-sepanjang-musim-panas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke