Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mata-mata China yang Ditahan Singapura Dulunya Mahasiswa AS

Yeo disebut sudah jadi bagian dari intelijen China sejak 2015 lalu. Yeo lantas diamankan Singapura pada 30 Desember 2020, setelah dideportasi dari AS.

Pemerintah AS jua sempat menahan Yeo selama 14 bulan di penjara dengan tuduhan jadi mata-mata China.

"Hasil investigasi ISD menemukan bahwa Yeo bekerja untuk inteiljen sebuah negara asing,  menjalankan berbagai tugas yang diserahkan padanya lewat supervisor asingnya dengan imbalan keuntungan moneter," ujar ISD, dilansir Strait Times.

ISD juga menyatakan bahwa Yeo sepenuhnya sadar bahwa orang asing yang memberinya tugas, bekerja untuk intelijen negara asing.

Dia juga disebut sempat membuat sebuah perusahaan di Singapura untuk jadi kamuflase dari kegiatan intelijennya, disamping pernah mencoba merekrut orang seperti yang dilakukan supervisornya. 

Investigasi terhadap Yeo tetap berlangsung sejauh ini. Penahanan pun masih dilakukan untuk keperluan penyelidikan.

Awalnya, Yeo direkrut agen intelijen China saat melakukan perjalanan ke Beijing pada 2015 silam. Perekrut Yeo mengklaim dirinya bekerja untuk organisasi peneliti atau think tank.

Saat itu, Yeo adalah mahasiswa program doktor di Lee Kuan Yew School of Public Policy Universitas Nasional Singapura.

Dalam dokumen saat ditangkap otoritas AS, Yeo ditawari uang untuk analisis dan informasi di wilayah Asia Tenggara, sebelum diminta melakukan hal yang sama pada AS.

Untuk keperluan intelijen di AS, Yeo mencari kesempatan agar bisa diterima di Universitas George Washington, yang membuatnya tinggal di Washington selama Januari sampai Juli 2019.

Kiprah Yeo mengumpulkan informasi di AS lantas terbongkar saat ia ditangkap FBI saat mencoba kembali ke negaranya lewat New York pada November 2019.

Tanggapi hal ini, Pemerintah China membantah pernah merekrut Yeo untuk menjadi mata-mata mereka. China justru menuduh bahwa itu adalah upaya AS untuk menekan dan memojokkan Negeri Tirai Bambu.

"Saya tidak mengetahui persis kejadian sebenarnya. Tapi yang ingin saya katakan adalah lembaga penegak hukum Amerika Serikat baru-baru ini terus menuduh China melakukan penyusupan dan memata-matai, dengan tujuan untuk menekan dan memojokkan China," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, Juli 2020 lalu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/15/221220270/mata-mata-china-yang-ditahan-singapura-dulunya-mahasiswa-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke