Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dubes Rusia Peringatkan Potensi "Mandi Darah" jika Pasukan Ukraina Bergerak

Andrey Kelin menyatakan, negaranya sama sekali tidak berniat untuk memprovokasi konflik dalam skala besar.

Komentar Kelin terjadi di tengah ketegangan dua negara yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Ukraina dan Rusia saling menyalahkan bertanggung jawab dalam baku tembak yang terjadi di Region Donbass.

Di kawasan itu, pasukan pemerintah melawan separatis yang didukung Kremlin sejak 2014. Konflik yang membunuh 14.000 orang.

Dalam sebulan terakhir, dunia waswas karena "Negeri Beruang Merah" menggerakkan puluhan ribu tentara dan persenjataan ke perbatasan.

Ketegangan yang dikhawatirkan meningkat jadi perang besar itu muncul bertepatan dengan tujuh tahun Moskwa mencaplok Crimea.

Ketegangan ini bahkan disikapi oleh Presiden AS Joe Biden yang menelepon langsung Presiden Vladimir Putin.

Dalam teleponnya, Biden meminta agar Putin menurunkan tensi di Donbass, seraya menawarkan pertemuan.

Dalam program BBC Andrew Marr Show, Kelin menegaskan mereka tidak ingin sampai kontak senjata dengan Kiev.

Namun, si dubes menekankan mereka akan bersikap jika negara tetangga sampai mengirimkan pasukan ke Donbass.

"Jika pemerintah Ukraina menerjunkan militer ke Donbass, untuk menciptakan mandi darah dan membunuh orang Rusia, tentu kami bersikap," tegasnya.

Dikutip The Sun Minggu (18/4/2021), Kelin mengaku tidak percaya jika dua negara berada di ambang peperangan.

Diplomat tertinggi Rusia di Inggris itu juga menyatakan, mereka masih menghormati Perjanjian Minsk.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/19/030000370/dubes-rusia-peringatkan-potensi-mandi-darah-jika-pasukan-ukraina-bergerak

Terkini Lainnya

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke