Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak-anak Tewas Setelah Warga Tanzania Menyerbu Upacara Pemakaman Presiden John Magufuli

Melansir BBC pada Selasa (23/3/2021), beberapa laporan mengatakan jumlah korban tewas bisa mencapai 40 orang. Tetapi para pejabat belum mengonfirmasi hal ini.

Puluhan ribu orang datang ke stadion di Dar es Salaam untuk melihat jenazah mantan presiden itu.

Magufuli yang dijuluki buldoser ini, sangat populer di kalangan banyak orang Tanzania, karena gaya pemerintahannya yang tanpa basa-basi.

Akan tetapi, kritikus menuduhnya sebagai seorang otokrat yang menekan perbedaan pendapat.

Dia juga meremehkan efek virus corona dan menghentikan publikasi jumlah kasus dan kematian di negara itu.

Politisi oposisi mengatakan Magufuli meninggal karena Covid-19, tetapi ini masih belum dikonfirmasi.

Duka yang luar biasa

Istri Dennis Mtuwa, dua anaknya, satu keponakan dan satu keponakan telah dikonfirmasi di antara korban tewas setelah penyerbuan pada Minggu (21/3/2021), lapor wartawan BBC Salim Kikeke dari Dar es Salaam.

"24 jam terakhir ini benar-benar sulit bagi saya. Saya merasa lega ketika saya dikelilingi oleh orang-orang, tetapi ketika saya sendiri, kesedihan menjadi luar biasa," kata Mtuwa kepada BBC.

Komandan Polisi kota Lazaro Mambosasa mengatakan dia akan memberikan rincian lebih lanjut pada Selasa (23/3/2021).

Pada Senin (22/3/2021), ribuan orang Tanzania menghadiri pemakaman kenegaraan Mr Magufuli di ibu kota, Dodoma. Upacara ini dihadiri oleh beberapa pemimpin Afrika yang memberikan penghormatan.

Benua itu "sedih dengan kematian seorang revolusioner," kata Felix Tshisekedi dari Republik Demokratik Kongo terkait wafatnya Magufuli minggu lalu setelah komplikasi jantung pada usia 61 tahun.

Presiden baru Tanzania Samia Suluhu Hassan mengenang pendahulunya sebagai pejuang orang miskin dan orang yang religius.

"Dia bukan hanya pemimpin kami tetapi juga wali dan orang tua bagi banyak orang ... dan orang yang jujur," kata Presiden Samia.

Para pemimpin Tanzania menghadiri pemakaman dan mayoritas dari ribuan orang di stadion di Dodoma tidak memakai masker wajah atau menaati jarak sosial, aturan kesehatan yang sering diolok-olok oleh mendiang presiden tersebut.

Namun, para pemimpin yang berkunjung dan delegasi lainnya memang memakai masker.

Dia akan dimakamkan di kampung halamannya di barat laut Chato pada Jumat (26/3/2021).

Pendapay pemimpin Afrika?

Presiden Mozambik Filipe Nyusi mengatakan mantan presiden Tanzania "akan tetap berada di hati" banyak orang.

Dalam penghormatannya, Presiden Malawi Lazarus Chakwera menyebut Magufuli sebagai "putra terbaik Afrika" yang "kehidupan pelayanannya" akan dikenang.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menggambarkannya sebagai "pan-Africanist sejati" yang tidak menyesal menjadi orang Afrika.

Ramaphosa mengingat mantan presiden sebagai "pejuang" melawan korupsi, dan yang bekerja untuk rakyatnya.

Menurutnya, mendiang presiden Tanzania itu adalah seorang pejuang budaya dan tradisi Afrika, yang turut melestarikan bahasa Swahili, lingua franca Afrika Timur, di seluruh benua.

"Bahasa Swahili telah diperkenalkan di sekolah-sekolah Afrika Selatan sebagai penghormatan kepada mendiang Presiden John Magufuli yang bersikeras untuk menggunakannya," kata Ramaphosa.

Sepakat dengan hal itu, Presiden Botswana Mokgweetsi Masese, menilai mendiang Magufuli sebagai "guru yang hebat." Dia bahkan dibandingkan dengan Presiden pendiri Tanzania Julius Nyerere.

"Bahkan di Botswana dia mengharapkan kami berbicara bahasa Swahili… Kami juga telah memperkenalkan bahasa Swahili dalam kurikulum kami."

Dalam penghormatannya, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta juga berbicara kepada penerus Magufuli: "Untuk Anda, saudara perempuan saya dan sekarang rekan saya, jalan telah ditunjukkan kepada Anda oleh saudara kita Presiden Magufuli."

"Republik Demokratik Kongo dan Uni Afrika bersama-sama sedih dengan kematian revolusioner Dr John Magufuli. Kami berdoa untuk Tanzania. Republik Demokratik Kongo bersama Anda dalam periode yang sulit ini," kata Presiden Republik Demokratik Kongo Tshisekedi, yang saat ini menjabar sebagai ketua Uni Afrika.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/23/180221270/anak-anak-tewas-setelah-warga-tanzania-menyerbu-upacara-pemakaman

Terkini Lainnya

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke