Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biden Kecam Kejahatan Rasial Asia-Amerika Selama Pandemi Covid-19

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden membela warga keturunan Asia-Amerika, yang menjadi korban kejahatan rasial akibat narasi Trump soal "virus China" selama pandemi Covid-19.

Melansir Daily Mail pada Jumat (12/3/2021), dalam pidato pertamanya di televisi, Biden mengatakan "kebencian yang kejam terhadap orang Asia-Amerika telah terjadi dengan penyerangan, penganiayaan, disalahkan, dan dikambinghitamkan".

"Pada momen ini, banyak dari mereka, sesama orang Amerika, berada di garis depan pandemi ini mencoba menyelamatkan nyawa, tapi mereka masih dipaksa hidup dalam ketakutan atas nyawa mereka, hanya dengan berjalan di jalan-jalan di Amerika," ujar Biden.

"Itu salah, seperti itu bukan Amerika dan harus dihentikan," tandasnya.

Komentar Biden tersebut datang sehari setelah Donald Trump kembali menggunakan frase "virus China" dalam tanggapannya dalam perkembangan vaksin Covid-19.

"Saya harap setiap orang ingat kapan mereka vaksin Covid-19 (sering juga disebut virus China), bahwajika saya bukan presidennya, Anda tidak akan mendapatkan "suntikan" yang indah itu selama 5 tahun, paling baik," ujar Trump.

"Dan mungkin tidak akan mendapatkannya sama sekali," lanjutnya.

Biden sebelumnya mengambil langkah untuk menghentikan penggunaan istilah tersebut dengan menandatangani perintah eksekutif berjudul "Memorandum Mengutuk dan Memerangi Rasisme, Xenofobia, Intoleransi Terhadap Penduduk Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik di Amerika Serikat" pada hari ke-6 masa kepresidenannya.

"Pemerintah Federal harus mengakui bahwa mereka telah memainkan peran dalam menyikapi sentimen xenofobia melalui tindakan para pemimpin politik, termasuk dalam kasus pandemi Covid-19 berdasarkan lokasi geografis asalnya," terang Biden.

Biden menyebutkan pernyataan rasial terhadap asal Covid-19 menurutnya memicu ketakutan yang tidak berdasar dan mengabadikan stigma tentang orang Amerika-Asia dan Kepulauan Pasifik (AAPI).

Selain itu, berkontribusi dalam meningkatkan tingkat penindasan, pelecehan, dan kejahatan rasial terhadap orang-orang AAPI.

Gubernur Maryland dari Partai Republik, Larry Hogan, yang istrinya adalah warga Korea-Amerika, memuji Biden setelah pidato tersebut.

"Keluarga kami sangat mengapresiasi komentar presiden yang mengutuk meningkatnya kebencian yang meningkat terhadap Asia-Amerika," ujar Hogan melalui Twitter.

"Ini benar-benar 'tidak Amerika dan harus dihentikan'," imbuhnya menirukan pesan Biden.

Hogan mengunggah tweet tersebut bersama dengan doto keluarganya dengan ras campuran.

Kelompok Stop AAPI Hate mengatakan pada Februari bahwa pihaknya menerima 2.808 akun anti-Asia dari 47 negara bagian dan Washinigton DC dari 19 Maret 2020 hingga akhir tahun.

Pada Januari, seorang pria Asia-Amerika berusia 84 tahun dibunuh dalam serangan di San Fransisco, yang mana keluarganya meyakini itu adalah serangan bermotif rasialisme.

Polisi mengidentifikasi remaja berusia 19 tahun bernama Antoine Watson, yang membanting Vicha Ratanapakdee ke tanah.

Aksi itu kejahatan itu direkam video dan menjadi viral.

"Jika Anda melihat video, tidak ada yang tidak disengaja tentang itu," kata anak tiri Ratanapakdee, Eric Lawson mengatakan kepada KTVU, afiliasi Fox's Bay Area.

Watson menghampiri kakek tua itu dari seberang jalan, lalu menghajarnya. "Apa lagi yang bisa memotivasi dia?" katanya tentang tindakan Watson.

Pada Februari, video muncul menunjukkan seorang pria berusia 91 tahun di Oakland, lingkungan Chinatown California dibanting ke tanah, pada siang hari waktu setempat.

National Public Radio melaporkan pada Kamis (11/3/2021) bahwa penghitungan terbaru dari Stop AAPI Hate mencapai lebih dari 3.000 insiden.

"Apa yang kami temukan bukanlah bahwa kami baru saja mengalami lonjakan, tetapi kami mengalami lonjakan sepanjang tahun lalu dengan Covid-19 dan dengan retorika politik presiden di pemerintahan terakhir (Trump)," kata Russell Jeung kepada NPR.

Jeung adalah salah satu pendiri koalisi dan profesor Studi Amerika Asia di Universitas Negeri San Francisco.

Trump membela penggunaan kata "virus China" sehari sebelum Stop AAPI Hate mulai melacak kebencian anti-Asia.

"Itu sama sekali tidak rasis," kata Trump pada konferensi pers gugus tugas virus korona pada 18 Maret.

"Tidak, tidak sama sekali," ucapnya.

Dia mengatakan dia menggunakan istilah itu "karena itu (virus corona) berasal dari China".

"Itu sebabnya, saya ingin (penyelidikan) akurat," ucapnya kala itu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/12/160218070/biden-kecam-kejahatan-rasial-asia-amerika-selama-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke