NEW YORK, KOMPAS.com – Seorang bos narkoba dari Honduras bersaksi menyuap Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez senilai 250.000 dollar AS (Rp 3,5 miliar).
Uang tersebut merupakan imbalan atas kontrak pemerintah yang sedang berlangsung, perlindungan dari penangkapan, dan mencegah ekstradisi ke AS.
Bos bandar narkoba Los Cachiros bernama Devis Leonel Rivera Maradiaga tersebut mengungkapkannya dalam pengadilan di New York, AS, Kamis (11/3/2021).
Melansir Reuters, Maradiaga bersaksi di persidangan tersangka pengedar narkoba bernama Geovanny Fuentes Ramirez.
“(Uang) itu untuk perlindungan (kami), baik militer maupun polisi tidak akan menangkap saya atau saudara laki-laki saya di Honduras. Sehingga kami tidak akan diekstradisi ke AS,” kata Maradiaga.
Maradiaga mengatakan, uang itu dibayarkan pada 2012 ketika Hernandez menjadi ketua Kongres Honduras.
Uang tersebut dikirimkan secara tunai kepada saudara perempuan Hernandez yang sekarang telah meninggal, Hilda.
Hernandez, yang terdaftar sebagai rekan konspirator dalam dakwaan Fuentes Ramirez, berulang kali membantah terlibat dalam perdagangan narkoba.
Fuentes Ramirez mengaku tidak bersalah dalam persidangan pada Senin (8/3/2021).
Maradiaga sendiri membuat kesepakatan dengan Drug Enforcement Administration (DEA) AS pada 2013.
Dia menyerahkan dirinya sekitar dua tahun kemudian setelah AS memberi sanksi kepada perusahaan cangkang yang menurut Maradiaga adalah dimilikinya.
https://www.kompas.com/global/read/2021/03/12/053906370/minta-perlindungan-pemerintah-bos-narkoba-suap-presiden-honduras-rp-35