Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

YouTube Hapus 5 Channel di Bawah Kendali Junta Militer Myanmar

NAYPIYDAW, KOMPAS.com - YouTube telah menghapus lima channel yang dijalankan oleh junta militer di tengah kekerasan yang sedang berlangsung setelah kudeta Myanmar pada 1 Februari 2021.

YouTube mengatakan pada Jumat (5/3/2021) bahwa mereka telah menghapus channel yang tidak sesuai dengan pedomannya, seperti yang dilansir dari BBC pada Sabtu (6/3/2021).

Myanmar dilanda protes massa yang menuntut berakhirnya peran militer dan dibebaskannya pemimpin terpilih, Aung San Suu Kyi.

Banyak pengunjuk rasa kemudian jadi sasaran tembak oleh aparat keamanan.

Hingga Jumat (5/3/2021), setidaknya 55 orang telah tewas akibat tindakan keras polisi di bawah komando junta militer yang berkuasa.

Beberapa channel dihapus oleh YouTube, termasuk jaringan negara MRTV (Myanmar Radio dan Televisi), serta Myawaddy Media milik militer, MWD Variety, dan MWD Myanmar.

"Kami telah menghentikan sejumlah channel dan menghapus beberapa video dari YouTube sesuai dengan pedoman komunitas kami dan hukum yang berlaku," kata juru bicara YouTube, platform yang dimiliki oleh Alphabet, perusahaan induk Google.

Keputusan YouTube untuk menghapus channel militer muncul sepekan setelah Facebook melarang semua halaman yang dijalankan oleh angkatan bersenjata Myanmar.

Pada Desember, tak lama setelah pemilihan umum Myanmar, Google memblokir 34 saluran YouTube yang terkait dengan negara tersebut.

Sebuah tinjauan oleh kantor berita Reuters menemukan banyak puluhan channel yang mempromosikan informasi yang salah tentang pemilu sambil menyamar sebagai outlet berita atau program politik.

Dalam perkembangan terpisah pada Jumat (5/3/2021), pejabat lokal di India mengatakan bahwa sekelompok petugas polisi Myanmar telah melintasi perbatasan mencari perlindungan, setelah menolak untuk melaksanakan perintah junta.

Lalu, duta besar Myanmar untuk PBB yang baru ditunjuk junta, Tin Maung Naing, telah menolak untuk menggantikan Kyaw Moe Tun yang sebelumnya menjabat, tetapi dipecat pekan lalu karena meminta dunia melawan rezim militer Myanmar.

Pada Kamis (4/3/2021), massa berkumpul dalam haru di Mandalay saat menghadiri pemakaman remaja putri 19 tahun bernama Kyal Sin atau sering disebut "Angel".

Dia tewas setelah mendapatkan tembakan di kepalanya.

Dalam gambar yang beredar, ia terlihat mengikuti aksi protes dengan menggunakan kaus hitam bertuliskan slogan "Semuanya akan baik-baik saja".

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/06/085612970/youtube-hapus-5-channel-di-bawah-kendali-junta-militer-myanmar

Terkini Lainnya

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke