JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan 6 negara Afrika untuk mewaspadai potensi kasus Ebola, setelah muncul di Guinea dan Republik Demokratik Kongo.
Guinea mengumumkan pada Minggu (14/2/2021), tentang wabah Ebola baru yang bangkit untuk pertama kali sejak sebelumnya terjadi pada 2013-2016.
Sepekan sebelumnya, pada 7 Februari, Kongo melaporkan telah terjadi kebangkiran Ebola.
"Kami telah memberitahu 6 negara di sekitar (Guinea dan Kongo), termasuk Sierra Leone dan Liberia, dan mereka bergerak cepat untuk mempersiapkan (wabah Ebola) serta untuk mencari setiap kemungkinan infeksi," kata Margaret Harris dari WHO dalam konverensi di Jenewa.
Namun, dia tidak menyebutkan negara lainnya secara spesifik.
Melansir Reuters pada Selasa (16/2/2021), Harris menambahkan bahwa otoritas kesehatan telah mengidentifikasi hampir 300 kontak Ebola di wabah Kongo dan sekitar 109 di Guinea.
Pengurutan gen sampel Ebola yang ditemukan di Kongo dan Guinea sedang dipelajari lebih lanjut tentang asal-usul wabah baru Ebola dan mengidentifikasi varan baru virus corona yang sedang berlangsung, kata Harris.
“Kami tidak tahu apakah ini disebabkan oleh Ebola yang bertahan dalam populasi manusia atau hanya berpindah lagi dari populasi hewan, tetapi pengurutan genetik yang sedang berlangsung akan membantu informasi itu,” terangnya.
Sebelumnya, pejabat senior WHO menyatakan pada Senin (15/2/2021) bahwa wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo dan Guinea menimbulkan risiko regional yang membutuhkan kewaspadaan luar biasa.
Guinea di Afrika Barat mengumumkan wabah Ebola baru pada Senin (15/2/2021), dengan 10 kasus yang dikonfirmasi.
Sementara jumlah kematian akibat ebola di Guinea dilaporkan meningkat menjadi lima orang.
https://www.kompas.com/global/read/2021/02/16/211225070/who-peringatkan-6-negara-afrika-soal-potensi-wabah-ebola