Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terus Diserang Uni Eropa Soal Kelapa Sawit, Akhirnya Malaysia Ajukan Komplain ke WTO

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia telah mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas aturan Uni Eropa (UE), yang memengaruhi konsumsi biofuel berbasis minyak sawit.

Dalam pengaduan tertanggal 15 Januari 2021, Malaysia menuduh UE melanggar perjanjian perdagangan internasional, karena memberlakukan langkah-langkah pembatasan atas penggunaan minyak sawit.

Selain kepada negara anggota UE, pengaduan secara khususnya ditujukan kepada Perancis dan Lithuania.

Malaysia menolak keras upaya UE menghentikan penggunaan minyak sawit sebagai biofuel.

Negara produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia ini meminta konsultasi WTO untuk membantu menyelesaikan perselisihan tersebut.

Uni Eropa telah memulai rencana besar yang mengikat negara-negara anggotanya untuk membangun ekonomi netral karbon pada 2050. Didalamnya termasuk mempromosikan penggunaan biofuel.

Tetapi mereka menganggap produksi minyak sawit tidak berkelanjutan. Bahan bakar nabati berbasis minyak sawit disebut tidak dapat dihitung sebagai target rencana keberlanjutan di UE.

Dengan demikian, UE memberikan keuntungan yang tidak adil kepada produsen domestik yang menggunakan bahan baku biofuel lain seperti minyak rapeseed dan kedelai. Itu adalah jenis biofuel yang diproduksi dari negara-negara anggotanya sendiri.

Menurut pengaduan tersebut, Malaysia menuding blok tersebut mengorbankan minyak sawit dan biofuel berbasis tanaman kelapa sawit dari.

Minyak kelapa sawit adalah bahan utama dalam berbagai produk mulai dari makanan hingga kosmetik. Tetapi penggunaannya telah lama menjadi kontroversi.

Para ahli lingkungan mengatakan produksinya mendorong deforestasi, dengan sebagian besar hutan hujan ditebangi dalam beberapa dekade terakhir untuk dijadikan perkebunan, mengutip AFP pada Rabu (20/1/2021).

Penggunaan sawit dalam makanan dan kosmetik telah menurun di Eropa. Sebagian disebabkan karena tekanan dari “kelompok hijau” pada perusahaan-perusahaan besar, tetapi telah meningkat pada biofuel.

Malaysia adalah negara kedua yang meminta UE untuk melakukan pembatasan penggunaan minyak sawit. Indonesia, sebagai produsen minyak terbesar di dunia mengajukan keluhan ke WTO pada Desember 2019.

Keluhan Malaysia menandai sengketa perdagangan ke 600 yang dibawa ke hadapan WTO sejak organisasi itu didirikan pada 1995.

Permintaan konsultasi menandai langkah pertama dalam sistem sengketa WTO. Tujuannya untuk memberikan para pihak kesempatan membicarakan segala sesuatunya dan menyelesaikan perbedaan mereka tanpa bergerak maju dengan litigasi.

Jika konsultasi gagal menyelesaikan sengketa dalam waktu 60 hari, WTO dapat membentuk panel ahli untuk meninjau kasus tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/20/111946570/terus-diserang-uni-eropa-soal-kelapa-sawit-akhirnya-malaysia-ajukan

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke