Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemilu Uganda, Diktator Yoweri Museveni Menang untuk Keenam Kalinya

KAMPALA, KOMPAS.com - Presiden petahana Uganda, Yoweri Museveni kembali memenangkan masa jabatannya, kali ini yang keenam, mengalahkan rivalnya, Bobi Wine, Sabtu (16/1/2021).

Melansir NPR, Museveni sang diktator dinyatakan menang sementara lawannya, Bobi Wine menuduh adanya penipuan dalam pemilihan.

Bobi Wine yang masih kecil ketika Museveni berkuasa pada tahun 1986, sebenarnya cukup dipertimbangkan banyak pemilih muda di Uganda yang menaruh minat pada politik.

Komisi pemilihan negara mengumumkan pada Sabtu bahwa Museveni menerima 58 persen suara sementara Wine hanya 34 persen, dikutip dari Associated Press (AP).

Akan tetapi, Wine menuduh bahwa pemungutan suara dicurangi, dengan para pejabat pemilihan menghadapi pertanyaan tentang bagaimana hasil dihitung ketika internet tengah dipadamkan.

Sebelumnya, jelang pemungutan suara, pemerintah Museveni menutup outlet media sosial di Uganda, mulai dari Facebook, Instagram hingga Twitter. 

Rezim diktator ini juga menurunkan militer dan kendaraan militer ke jalan-jalan kota.

Menurut keterangan diplomat top Amerika Serikat (AS) untuk Afrika, Tibor Nagy dalam Twitter, proses pemilu Uganda pada dasarnya 'cacat'.

Dia mencatat, pihak berwenang di Uganda menolak akreditasi untuk pemantau pemilu, melakukan kekerasan, pemenjaraan dan pelecehan terhadap tokoh oposisi.

Museveni menanggapi tantangan pemilihan dari Wine dengan memerintahkan tindakan keras yang mencakup banyak penahanan terhadap staf kampanye Wine.

Pekan ini, Wine mengatakan militer telah membunuh sopirnya dan rumah Wine digerebek. Wine sendiri pernah ditangkap pada November, memicu protes besar yang akhirnya menewaskan puluhan orang.

Bagi Museveni, Wine adalah 'agen dari rencana asing'. Museveni juga mengeklaim bahwa Wine telah berulangkali ditangkap bukan sebab ide politiknya melainkan karena sosoknya menyebabkan bahaya bagi orang lain.

Jajak pendapat Gallup terbaru menunjukkan bahwa hanya sekitar sepertiga responden di Uganda yang yakin dengan kejujuran pemilihan di negara mereka.

Pekan ini, ketika surat suara sedang dihitung dan hasil pemungutan suara 2021 masih belum jelas, ada kekhawatiran tentang seperti apa transisi para pemimpin di negara bekas jajahan Inggris itu.

Gallup mencatat bahwa "Uganda tidak pernah menyaksikan peralihan kekuasaan secara damai sejak memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1962."

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/16/220807070/pemilu-uganda-diktator-yoweri-museveni-menang-untuk-keenam-kalinya

Terkini Lainnya

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke