Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beraktivitas di Laut China Selatan, Perusahaan Minyak China Kena Sanksi AS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menambah daftar perusahaan dan pejabat militer China yang diberi sanksi “Negeri Paman Sam”.

Keputusan itu diambil atas dasar aktivitas “Negeri Panda” di perairan Laut China Selatan sebagaimana dilansir dari DW.

Terbaru, adalah Perusahaan Minyak Lepas Pantai Nasional China (CNOOC) yang ditambahkan ke dalam daftar hitam Kementerian Perdagangan AS.

Kendati demikian, seorang pejabat AS mengatakan sanksi yang dijatuhkan AS kepada CNOOC tidak termasuk eksplorasi hidrokarbon atau usaha patungan di luar Laut China Selatan.

"AS mendukung negara-negara Asia Tenggara yang berusaha untuk mempertahankan hak dan kepentingan kedaulatan mereka, sesuai dengan hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

"Kami akan terus bertindak sampai kami melihat Beijing menghentikan perilaku koersifnya di Laut China Selatan,” imbuh Pompeo.

Dia menambahkan, sanksi itu ditujukan kepada pihak yang tertanggung jawab atau terlibat baik dalam reklamasi skala besar, konstruksi, atau militerisasi pos-pos terdepan yang disengketakan di Laut China Selatan.

Sanksi tersebut juga menyasar pihak yang menghalang-halangi negara-negara di Asia Tenggara untuk mengakses sumber daya lepas pantai di Laut Cina Selatan.

Mengapa CNOOC?

Kementerian Perdagangan AS mengatakan, CNOOC telah berulang kali mengganggu dan mengancam eksplorasi dan ekstraksi minyak dan gas lepas pantai di Laut China Selatan.

Kementerian Perdagangan AS menambahkan, aktivitas tersebut bertujuan meningkatkan risiko politik bagi mitra AS, termasuk Vietnam.

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross bahkan menuding CNOOC sebagai alat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk mengintimidasi tetangga China.

S&P Dow Jones mengatakan Rabu malam bahwa mereka akan menghapus CNOOC pada atau sebelum 1 Februari.

Langkah tersebut disinyalir sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas oleh pemerintahan Donald Trump untuk mengisolasi perusahaan China dari investor AS.

Sebelumnya, raksasa teknologi China Telecom, China Mobile, dan China Unicom telah dihapus dari daftar emiten di bursa AS pada Senin (11/1/2021).

Tak satu pun dari perusahaan yang diberi sanksi tersebut segera mengomentari keputusan dari Kementerian Perdagangan AS.

Mengapa Laut Cina Selatan begitu penting?

Laut China Selatan merupakan salah satu jalur perdagangan strategis di dunia dan memiliki kekayaan sumber daya alam.

China mengeklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan, termasuk Kepulauan Spratly.

Di sisi lain, Taiwan, Filipina, Brunei, Malaysia, dan Vietnam masing-masing mempunyai klaim sendiri atas perairan Laut China Selatan.

AS telah lama menentang klaim teritorial China di Laut China Selatan.

Tahun lalu, AS memberi sanksi kepada pejabat China atas tindakan China daratan di Hong Kong dan tindakan sebelumnya di Laut China Selatan.

Pemberian sanksi tersebut juga termasuk kepada banyak perusahaan teknologi China seperti Huawei.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/15/174842370/beraktivitas-di-laut-china-selatan-perusahaan-minyak-china-kena-sanksi-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke