Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: "Kulkas Jalanan" untuk Mereka yang Membutuhkan

HONG KONG, KOMPAS.com - Banyak orang yang menuju Woosung Street di Hong Kong biasanya menuju restoran-restoran yang menyajikan menu makanan laut populer.

Namun, tidak sedikit yang menuju sebuah lemari pendingin alias kulkas, yang dicat berwarna biru, dengan sebuah tanda bertuliskan:

"Berikan apa yang dapat Anda beri, ambil apa yang Anda butuhkan".

Kulkas biru itu berada di depan akademi hoki, berisi berbagai macam paket mi instan, biskuit, makanan kaleng dan bahkan kaus kaki, handuk, untuk siapa pun yang membutuhkannya.

Pendirinya, Ahmed Khan, adalah juga seorang pendiri yayasan di jalan yang sama. Dia terinspirasi menciptakan 'komunitas kulkas' setelah melihat sebuah film yang berisi perihal serupa.

Dia menemukan sebuah kulkas di tempat pembuangan dan mengecatnya dengan warna biru.

"Seperti sebuah kehormatan, bahwa ketika Anda pulang ke rumah, Anda membuka kulkas untuk mendapatkan makanan," ujar Khan dikutip Associated Press (AP).

"Jadi, saya ingin orang-orang mengalami perasaan itu. Walau ini di jalan, ini komunitas mereka, ini rumah mereka, jadi mereka tinggal buka kulkas dan letakkan makanan di sana, dan mendapatkan makanan di sana."

Proyek kulkas biru Khan ramai di media sosial dan beberapa orang tampak meninggalkan makanan di dalamnya.

Janet Yeung misalnya, yang baru-baru ini mampir, memasukkan seplastik besar makanan berisi biskuit, mi instan dan camilan. Dia menyusun makanan-makanan itu dengan hati-hati di sana.

"Saya pikir, dengan berbuat baik, tidak harus dalam jumlah besar," ujar Yeung. "Tindakan kecil sudah bisa menunjukkan kebaikan kita, dan berkontribusi pada dunia."

Seorang warga lainnya, mengaku merasa beruntung dengan adanya kulkas biru itu. Dari waktu ke waktu dia kerap mendapatkan makanan dan bahkan masker yang diberikan para pedonor.

"Siapa pun yang benar-benar butuh bisa ambil apa saja dari kulkas kapan pun dia mau, tanpa perlu merasa khawatir karena kulkasnya 24 jam di sini," ujar pria itu.