Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demo di Perancis Lagi-lagi Berujung Bentrok, 142 Orang Ditangkap Polisi

PARIS, KOMPAS.com – Kepolisian Perancis menahan 142 orang akibat aksi demonstrasi yang berujung bentrok pada Sabtu (12/12/2020) di Paris.

Para pengunjuk rasa memprotes rancangan undang-undang (RUU) keamanan terbaru yang diusulkan oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Aksi protes tersebut merupakan demonstrasi ketiga kalinya yang digelar tiap Sabtu sejak tiga pekan lalu sebagaimana dilansir dari Daily Mail.

Demonstrasi itu berujuk bentrok setelah para pengunjuk rasa melemparkan botol air mineral dan dibalas dengan semprotan air dari water cannon.

Setelah itu, petugas kepolisian mengarungi kerumunan pengunjuk rasa untuk menciduk sejumlah orang.

Polisi menargetkan para pengunjuk rasa yang diduga sebagai dalang kerusuhan pada Sabtu (5/12/2020) pekan lalu karena merusak pertokoan, membakar kendaraan, dan menyerang petugas pada aksi demonstrasi sebelumnya.

Sebelum menggunakan water cannon, polisi awalnya menggunakan semprotan merica, perisai antihuru-hara, dan pentungan dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa.

Namun setelah itu, polisi memutuskan menggunakan water cannon dan menangkap 142 pengunjuk rasa yang diduga sebagai penyebab kerusuhan.

RUU keamanan yang diusulkan oleh Macron memicu aksi protes dan warga Perancis turun ke jalan untuk menentang RUU tersebut.

Pemerintah Perancis mengatakan, RUU tersebut diusulkan untuk memerangi radikalisme di Perancis.

Namun, para pengunjuk rasa berdalih bahwa RUU tersebut justru akan membatasi kebebasan individu.

Selain itu, RUU tersebut juga disorot karena akan membatasi peredaran gambar dan video polisi di media dan internet.

Hal itu dikhawatirkan akan menyulitkan upaya pengungkapan kebrutralan yang dilakukan oleh polisi.

Pada Sabtu pekan lalu, aksi unjuk rasa di Paris juga berujung rusuh karena disulut oleh gerombolan perusuh.

Kala itu, api dan asap hitam memenuhi Paris setelah sekelompok orang yang memakai pakaian serba hitam dan mengenakan masker hitam mulai melempar barang-barang ke arah polisi, termasuk bom molotov.

Menteri Dalam Negeri Perancis, Gerald Darmanin, mengatakan bahwa sedikitnya 64 orang ditangkap dalam aksi protes pekan lalu.

Kerusuhan tersebut juga menimbulkan korban luka dari pihak kepolisian. Sebanyak delapan petugas kepolisian dilaporkan mengalami luka-luka.

Dalam sebuah unggahan di Twitter, Darmanin memuji polisi karena menghadapi individu yang dia anggap sangat kejam.

Aksi unjuk rasa pada Sabtu pekan lalu juga melanda kota-kota lain selain Paris seperti Marseille, Lyon, Lille, dan lainnya.

Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan bahwa aksi unjuk rasa pada Sabtu pekan lalu dihadiri oleh sekitar 52.000 orang di seluruh Perancis.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/13/164448270/demo-di-perancis-lagi-lagi-berujung-bentrok-142-orang-ditangkap-polisi

Terkini Lainnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Akan Diadakan di Teheran pada Rabu 22 Mei

Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Akan Diadakan di Teheran pada Rabu 22 Mei

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke