Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tentaranya Dituduh Bunuh Remaja Palestina, Israel Luncurkan Penyelidikan

TEL AVIV, KOMPAS.com – Militer Israel akan melakukan investigasi atas tuduhan penembakan seorang remaja Palestina oleh personel tentara Israel.

Peristiwa tersebut terjadi dalam aksi protes di Tepi Barat yang diduduki pada pekan lalu, sebuah insiden yang disesalkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Uni Eropa.

Remaja Palestina bernama Ali Ayman Abu Aliya (13) tersebut tewas setelah sebuah peluru bersarang di perutnya pada Jumat (4/12/2020).

Ali Ayman dan warga Palestina lainnya memprotes pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki sebagaimana dilansir dari The Guardian.

Militer Israel menggambarkan aksi protes di sekitar Sesa al-Mughayyir, dekat Ramallah, Tepi Barat, sebagai kerusuhan dengan kekerasan.

Mereka melaporkan bahwa para demonstran melempar batu dan mencoba untuk menggulingkan batu-batu besar dan membakar ban dari punggung bukit ke jalan.

“(Pasukan Pertahanan Israel) mengetahui klaim bahwa ada warga Palestina yang terluka, dan satu korban tewas Palestina. Setelah insiden ini, penyelidikan oleh polisi militer telah diluncurkan,” tulis militer Israel melalui sebuah pernyataan.

Pernyataan itu menambahkan bahwa pasukan keamanan Israel telah menggunakan amunisi Ruger kaliber 0,22 inci selama konfrontasi.

Peluru itu lebih kecil dan kurang kuat dari peluru normal tetapi masih mematikan.

Pada 2015, seorang tentara Israel menembak mati anak laki-laki berusia 13 tahun dengan peluru 0,22 inci dalam sebuah pembunuhan.

Militer Israel lantas melakukan penyelidikan dan mendapat temuan awal bahwa insiden bahas tersebut “tidak disengaja”.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan penembakan Ali Ayman adalah kejahatan terbaru yang dicatatkan oleh Israel.

“Semoga jiwa Ali beristirahat dalam kedamaian abadi,” kata Shtayyeh.

Delegasi Uni Eropa untuk Palestina mengecam terbunuhnya Ali Ayman dalam sebuah twit. Pihaknya menyebut insiden tersebut adalah peristiwa yang mengejutkan.

"Berapa banyak lagi anak-anak Palestina yang akan menjadi sasaran penggunaan kekuatan mematikan yang berlebihan oleh pasukan keamanan Israel?" tulis Delegasi Uni Eropa untuk Palestina.

Pihaknya menambahkan insiden itu harus diselidiki dengan cepat dan penuh.

Utusan PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov mengaku terkejut dengan pembunuhan tersebut dan menambahkan bahwa hal itu tidak bisa diterima.

“Anak-anak menikmati perlindungan khusus di bawah hukum internasional dan harus dilindungi dari kekerasan,” kata Mladenov.

Jenazah Ali Ayman dikubur di desa asalnya pada Sabtu (5/12/2020) setelah dilangsungkan upacara pemakaman besar di mana peti matinya dibungkus dengan bendera Palestina.

Menurut kantor berita Wafa, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan pihaknya berencana untuk mengajukan proses hukum terhadap Israel di pengadilan pidana internasional.

Pejabat Palestina dan beberapa kelompok hak asasi manusia (HAM) di Israel dan internasional menolak penyelidikan yang dilakukan oleh militer dan polisi Israel karena dianggap tidak kredibel.

Dalam kasus terpisah pada akhir pekan ini, otoritas Israel membebaskan polisi dari setiap kesalahan.

Dia dibebaskan setelah adanya insiden di mana seorang bocah laki-laki Palestina berusia sembilan tahun kehilangan mata setelah tampaknya ditembak di wajahnya oleh seorang petugas kepolisian Israel.

Malik Eissa terkena apa yang tampak seperti peluru berujung spons pada Februari, menurut keluarganya.

Namun, penyelidikan internal dari kepolisian Israel menyebut tidak dapat memastikan apa yang menimpa anak itu.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/08/092255470/tentaranya-dituduh-bunuh-remaja-palestina-israel-luncurkan-penyelidikan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke