Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengacara Trump Sebut Mantan Kepala Keamanan Pemilu AS Harusnya "Diseret dan Ditembak"

“Seorang mantan kepala keamanan pemilu AS yang mengatakan kekalahan Donald Trump oleh Joe Biden tidak tunduk pada penipuan pemilih harus diseret keluar saat fajar dan ditembak", kata seorang pengacara kampanye Trump seperti dilansir Guardian.

Krebs dipecat sebagai kepala Cisa pada 17 November, tidak lama setelah dia mengatakan pemilihan AS 2020 adalah yang paling aman dalam sejarah Amerika. Pernyataan itu bertentangan dengan klaim Trump.

Krebs juga menggunakan Twitter untuk menyanggah teori konspirasi Trump secara terbuka.

DiGenova membuat komentar tentang Krebs di The Howie Carr Show, podcast yang ditayangkan di YouTube dan Newsmax TV yang bersekutu dengan Trump, pada hari Senin (30/11/20).

DiGenova membela presiden dalam penyelidikan Rusia. Sekarang ia terlibat dalam upaya membalikkan hasil pemilu di negara-negara bagian yang jadi medan pertempuran. Kampanye Trump telah memenangkan satu gugatan - dan kalah 39.

DiGenova mengatakan tim hukum Trump berbicara dengan juri dan mencoba memengaruhi juri. Ia menyebut hakim dan badan legislatif negara bagian dan gubernur di negara bagian sebagai sekelompok pecundang.

Mereka menurutnya harus ditangani secara politis. Hanya Itu, menurutnya, cara berurusan dengan para politisi.

“Saya belum pernah melihat orang lemah seperti itu mengenakan simbol R [menjadi Republikan],” ujar DiGenova.

Sehari sebelumnya, Krebs mengatakan kepada CBS 60 Minutes Trump mencoba merusak demokrasi AS. Tujuannya untuk merusak kepercayaan pada pemilu, untuk membingungkan orang, untuk menakut-nakuti orang.

Trump menyebut wawancara itu konyol, sepihak dan seperti sebuah lelucon internasional.
DiGenova bukanlah asisten dekat Trump pertama yang menyerukan kematian seorang pejabat karena ketidaksukaan presiden.

Pada awal November, mantan kepala kampanye dan ahli strategi Gedung Putih Steve Bannon mengatakan Direktur FBI Christopher Wray dan pakar kesehatan masyarakat Anthony Fauci harus dipenggal. Akunnya pun mendapat peringatan dari Twitter.

Brad Raffensperger, Sekretaris Negara Bagian Georgia yang menolak upaya untuk membatalkan kemenangan Biden di sana, mengatakan dia dan istrinya telah menerima ancaman pembunuhan dari pendukung Trump.

Kecaman atas komentar Joe DiGenova tentang Chris Krebs dilakukan dengan cepat. Muncul juga seruan untuk pemecatannya dan tuduhan bahwa dia berperilaku seperti "pengacara massa".

“Ancaman seperti ini memicu seperti longsoran salju. Mereka meneror pelapor lain hingga diam. Itu perilaku yang pantas untuk seorang pengacara," kata Lois Clark, Kepala Eksekutif Proyek Akuntabilitas Pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Frank Figliuzzi, mantan wakil direktur FBI, mengatakan DiGenova telah membuat "ancaman pembalasan yang melibatkan tugas resmi Krebs. Perilaku itu dinilai melanggar undang-undang federal artikel 18 USC 351.

Andrew Weissmann, mantan jaksa federal dan asisten senior untuk penasihat khusus Robert Mueller dalam penyelidikan Rusia, menge-twit bahwa pernyataan itu "mengejutkan" dan DiGenova harus setidaknya menghadapi pemecatan.

Krebs, katanya, telah menunjukkan "integritas tanpa rasa takut".

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/02/101158170/pengacara-trump-sebut-mantan-kepala-keamanan-pemilu-as-harusnya-diseret

Terkini Lainnya

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke