Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Pertimbangkan Ikut Pakta Perdagangan Bebas yang Ditinggalkan Trump

BEIJING, KOMPAS.com – China bakal mempertimbangkan untuk bergabung dengan pakta perdagangan bebas yang pernah diinisiasi oleh Amerika Serikat (AS) tetapi ditinggalkan oleh Presiden Donald Trump.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh Presiden China Xi Jinpin pada Jumat (20/11/2020) sebagaimana dilansir dari AFP.

Pakta perdagangan bebas bernama Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) tersebut adalah versi terbaru dari kesepakatan besar yang awalnya didukung oleh mantan presiden AS Barack Obama.

CPTPP digagas sebagai upaya untuk melawan kekuatan China yang meningkat di Asia.

Namun, ketika Trump memenangi pemilu AS pada 2016, dia menarik AS dari kesepakatan tersebut karena dianggap tidak menguntungkan.

Namun, ke-11 negara yang terlaibat dalam perjanjian tersebut akhirnya tetap setuju untuk menandatangani kesepakatan bersi terbaru.

Berbicara dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Xi mengatakan kesepakatan tersebut harus terus mempromosikan integrasi ekonomi regional.

Selain itu, kesepakatan itu juga harus membangun zona perdagangan bebas di Asia-Pasifik secepatnya.

Menurut media pemerintah China, Xi mengatakan China bersungguh-sunguh mempertimbangkan untuk bergabung dengan CPTPP.

Tahun ini, Trump menghadiri KTT APEC untuk pertama kalinya sejak 2017. Pada tahun ini pula KTT tersebut digelar secara virtual.

Komentar Xi tersebut dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Beijing dan 14 negara lain menandatangani kesepakatan perdagangan terbesar di dunia, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional.

Kesepakatan itu, yang terdiri dari 30 persen dari total output ekonomi dunia dan tidak termasuk AS, dipandang sebagai kudeta besar oleh China ketika Washington mundur.

Pakar perdagangan internasional yang berbasis di Singapura Deborah Elms mengatakan jika China benar-benar bergabung dengan CPTPP, maka dapat mendorong negara-negara lain untuk mengikutinya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/22/192526070/china-pertimbangkan-ikut-pakta-perdagangan-bebas-yang-ditinggalkan-trump

Terkini Lainnya

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke