Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terpilih sebagai Presiden AS, Joe Biden Ingin Menyatukan, Bukan Memecah Belah

Dalam pidatonya, dia berjanji bakal menyatukan Amerika Serikat dan memulihkan perpecahan setelah "menang meyakinkan" dari rivalnya, petahana Donald Trump.

"Saya berjanji bakal bekerja dengan sepenuh jiwa untuk memenangkan kepercayaan yang sudah diberikan oleh rakyat," jelas Biden.

Dia mengaku "memahami kekecewaan" yang dirasakan oleh publik pendukung Trump. Karena itu, dia meminta agar diberikan kesempatan.

"Ini waktunya untuk membuang retorika kasar, mendinginkan situasi, memerhatikan satu sama lain, dan mendengarkan satu sama lain," kata dia.

Dilansir AFP dan Sky News Minggu (8/11/2020), presiden terpilih berusia 77 tahun itu menyatakan yang dia inginkan adalah persatuan, bukan perpecahan.

"Ini waktunya pemulihan bagi Amerika. Mereka bukan musuh kita. Mereka juga warga kita. Marilah kita umumkan era demonisasi berhenti di sini," tegasnya.

Mantan wakil presiden era Barack Obama itu berjanji tak hanya memulihkan jiwa maupun mengangkat tulang punggung "Negeri Uncle Sam".

Dia juga menegaskan dia menjadi presiden ke-45 AS untuk membuat negara adidaya tersebut kembali diperhitungan di level dunia.

Secara khusus, dia berterima kasih kepada warga Afrika-Amerika yang sudah memilihnya untuk menantang Trump, dan kemudian menang darinya.

Biden nampak ceria ketika dia berbicara di khalayak, setelah diperkenalkan oleh wakil presiden terpilih Kamala Harris.

"Teman-teman, rakyat sudah berbicara. Mereka sudah memberikan kita kemenangan. Kemenangan yang meyakinkan," tukas Biden.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/08/100735770/terpilih-sebagai-presiden-as-joe-biden-ingin-menyatukan-bukan-memecah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke