Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Dunia Khawatir Gelombang Kedua Corona, Iran Hadapi Gelombang Ketiga

TEHERAN, KOMPAS.com - Di tengah penyebaran virus corona yang memasuki gelombang kedua di banyak negara, terutama di Eropa, Iran justru telah memasuki gelombang ketiga Covid-19.

Iran merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang paling banyak mencatat infeksi virus corona dan "gelombang ketiga" yang tengah dialami negara itu, sejauh ini yang paling banyak orang meninggal.

Iran mencatat rekor infeksi Covid-19 dalam 24 jam pada pertengahan minggu ini dengan 4.830 kasus Covid-19 baru pada Rabu (14/10/2020) menurut data dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat (AS).

Sampai Jumat (16/10/2020), angka total infeksi virus corona di Iran mencapai lebih dari 522.000 kasus dan angka kematian hampir 30.000 jiwa.

Di satu sisi, angka infeksi virus corona sejauh ini mencapai lebih dari 39 juta kasus dan kematian hampir 1,1 juta jiwa.

Negara Persia ini telah mencatat rekor sejak tanggal 22 September lalu, dengan melewati 3.574 kasus Covid-19 dalam 24 jam, angka yang tercatat paling tinggi pada awal Juni, pada "gelombang kedua."

"Walaupun gelombang kedua berhasil ditekan, gelombang ketiga ini muncul karena protokol keberhasilan tidak diindahkan," kata Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki pada akhir September seperti dikutip kantor berita resmi Iran Press.

Pada 5 Oktober lalu, Iran telah mencatat angka kematian seperti yang terdata pada Juli lalu.

Jumlah kematian sebanyak 279 jiwa pada Rabu juga merupakan angka tertinggi dalam 24 jam yang terjadi.

Namun angka kematian yang sebenarnya jauh lebih tinggi.

Agustus lalu BBC seksi Persia menerima bocoran laporan pemerintah yang menunjukkan pada 20 Juli, hampir 42.000 orang meninggal dengan gejala Covid-19.

Namun Kementerian Kesehatan Iran hanya melaporkan kematian sebanyak 14.405 jiwa.

Jumlah orang yang terinfeksi virus corona dalam dokumen yang dibocorkan itu juga dua kali lipat dibandingkan dengan data yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan.

Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Haririchi akhirnya mengakui bahwa angka kematian sebenarnya "secara signifikan" lebih tinggi dari angka resmi yang dikeluarkan.

Menurut BBC Persia, Haririchi menerangkan bahwa statistik resmi didasarkan pada jumlah kematian orang yang telah dinyatakan positif Covid-19 melalui uji PCR.

Namun ia memperkirakan jumlah korban virus corona - tergantung pada tiap provinsi - sekitar 1,5 kali dan 2,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan data yang dikeluarkan.

Dia juga memperingatkan petugas kesehatan mengalami kesulitan dan pasokan peralatan medis hampir habis di tengah situasi yang semakin parah di Teheran dan sejumlah daerah lain.

Hari-hari paling sulit dalam gelombang ketiga

Saat ini, 27 dari 31 provinsi di negara itu disebut pemerintah Iran sebagai "zona merah" karena pesatnya kenaikan angka infeksi Covid-19.

Kondisi di Teheran dan sekitarnya digambarkan para pejabat "sangat kritis."

Ketua Gugus Tugas Virus Corona di Teheran, Alireza Zali, memperingatkan pada Rabu bahwa pihaknya mengalami "hari-hari paling sulit dalam gelombang ketiga" virus corona.

"Bila tidak dilakukan intervensi segera, kenaikan kasus tidak akan menurun dan kondisi akan tetap seperti itu," tambah Zali dalam pernyataan yang diberikan kepada BBC Persia.

Dalam upaya menekan penyebaran virus, penggunaan masker di ibu kota Tehran diwajibkan sejak Sabtu (10/10/2020) pekan lalu dan pemerintah Iran mengumumkan denda sebesar Rp 97.000 bagi yang keluar rumah tanpa masker.

Presiden Iran Hassan Rouhani, pekan lalu menetapkan bahwa siapapun yang menyembunyikan fakta bahwa mereka tertular Covid-19 dan tidak menjalani karantina mandiri selama 14 hari harus dikenakan "hukuman yang lebih berat."

Rouhani juga memperingatkan para pejabat pemerintah yang berulang kali melanggar aturan dapat dikenakan sanksi dan bisnis yang melanggar akan ditutup.

Peraturan dan pernyataan pemerintah itu menunjukkan sikap resmi pihak berwenang yang menuding penyebaran virus corona karena kurang disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker dan menjaga jarak.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/17/121930470/ketika-dunia-khawatir-gelombang-kedua-corona-iran-hadapi-gelombang-ketiga

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke