Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kampanye Pertama Setelah Positif Covid-19, Trump: Saya Sangat Kuat

SANFORD, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump kembali berkampanye pada Senin untuk pertama kalinya sejak dia mengumumkan didiagnosis positif Covid-19, dengan tetap betindak sembrono.

Menggembar-gemborkan soal manajemen pandemi virus corona versinya, ketika jajak pendapat menunjukkan dia kalah lebih banyak dari saingan di Demokratnya, Joe Biden.

Trump tiba di kampanye luar ruangan di Sanford, Florida, yang pertama dari 6 kampanye yang direncanakan akan berlangsung pada peka ini, tanpa masker pelindung.

Dalam kampanye itu, dia melemparkan masker ke ribuan pendukung yang berdiri, sebagian besar dari mereka tanpa menggunakan masker. Di sana ia juga berulang kali berbicara tentang kesembuhannya dari virus corona.

“Saya mengalaminya sekarang. Mereka bilang aku kebal. Saya merasa sangat kuat," kata Trump kepada orang banyak selama sambutannya selama satu jam, seperti yang dilansir dari Reuters pada Senin (12/10/2020). 

"Aku akan mencium semua orang di antara penonton itu, aku akan mencium pria dan wanita cantik, aku akan memberimu ciuman besar," ucapnya.

Kembalinya Trump ke kampanye terjadi pada 3 pekan menuju pemilihan presiden 3 November. Presiden Republik berusia 74 tahun ini, berusaha mengubah dinamika perlombaan yang menurut jajak pendapat nasional dan beberapa jajak pendapat utama negara bagian menunjukkan bahwa dia kalah dari Biden (77 tahun).

Di kampanye itu Trump mengindikasikan belum mengubah pendekatan atau pandangan kampanyenya tentang Covid-19 sejak ia positif terinfeksi.

Lebih dari 7,8 juta orang di Amerika Serikat yang telah terinfeksi penyakit itu dan menewaskan lebih dari 214.000 serta membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Trump mengatakan kepada para pendukung bahwa lockdown keamanan virus corona telah merusak ekonomi dan terlalu drastis.

“Ini berisiko, tapi Anda harus keluar,” katanya kepada pendukung, yang meneriakkan, “Kami mencintaimu.”

Kritikus menyalahkan Trump karena gagal mendorong pendukung di acara kampanye, dan staf Gedung Putih, untuk mengenakan masker pelindung dan mematuhi pedoman soial distancing. Setidaknya 11 asisten yang dekat Trump telah dites positif terinfeksi virus corona.

Saat Trump mengadakan kampanye, pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengatakan kepada CNBC bahwa Amerika Serikat menghadapi "banyak masalah", jika hal itu tidak mendorong pemakaian masker secara universal dan menghindari pertemuan massal.

Kampanye Trump terjadi beberapa jam setelah Gedung Putih mengatakan dia dites negatif untuk Covid-19. Itu adalah tes COVID-19 negatif pertama presiden yang diumumkan oleh Gedung Putih sejak Trump mengatakan pada 2 Oktober bahwa dia tertular virus.

Dalam sebuah memo, Dr. Sean Conley tidak mengatakan kapan tes Covid-19 terhadap Trump dilakukan, tetapi bahwa tes dan data klinis serta laboratorium lainnya "menunjukkan kurangnya replikasi virus yang dapat dideteksi."

Pada Minggu, pernyataan tanpa Trump yang tanpa bukti tentang dia sekarang kebal terhadap virus, ditandai dan telah ditarik dari Twitter, karena melanggar aturan platform media sosial tentang penyebaran informasi menyesatkan terkait dengan Covid-19.

Penelitian ilmiah tidak meyakini tentang berapa lama orang yang telah pulih dari Covid-19 memiliki antibodi dan terlindungi dari infeksi kedua.

Pribadi sembrono

Trump telah bekerja keras selama berbulan-bulan untuk mengalihkan perhatian publik dari virus corona dan penanganannya terhadap pandemi itu.

Namun, penyakitnya sendiri telah menarik perhatian bagaimana dia merespons virus corona selama akhir masa kampanye, di mana Biden meningkatkan serangannya dan menjangkau negara-negara bagian yang biasanya memberikan suara pada Partai Republik.

Pada Senin, Biden melakukan 2 penampilan kampanye di Ohio, di mana dia pernah dianggap sebagai pelopor, tetapi jajak pendapat sekarang menunjukkan perlombaan yang ketat.
Di Cincinnati, Ohio dia mengkritik Trump karena mengecilkan ancaman virus corona dan mengejek alasanya untuk tidak ingin membuat panik orang Amerika.

“Trump yang panik. Perilaku pribadinya yang sembrono sejak didiagnosis, juga, tidak beralasan. Dan semakin lama Donald Trump menjadi presiden, semakin ceroboh dia," kata Biden.

Biden dinyatakan negatif untuk Covid-19 dalam kampanye pada Senin kemarin. Tes negatif itu adalah rangkaian tes negatif lainnya terhadap virus corona yang dirilisnya sejak Trump mengumumkan positif.

Itu adalah perjalanan kampanye kedua Biden dalam beberapa pekan ke Ohio.

Trump memenangkan negara bagian dengan 8 poin persentase 4 tahun lalu, dan hampir pasti harus membawanya lagi untuk memenangkan pemilihan presiden lagi. Tidak ada Republikan yang memenangkan Gedung Putih tanpa suara dukungan dari Ohio.

Biden telah melaju lebih jauh di Wisconsin dan Pennsylvania, membangun momentum di dua negara bagian yang dibawa Trump dalam pemilihan presiden 2016, jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan pada Senin.

Jajak pendapat, yang dilakukan pada Selasa hingga Minggu, menunjukkan Biden sekarang memimpin Trump dengan 7 poin persentase di negara bagian Wisconsin dan Pennsylvania.

Jajak pendapat terbaru di Florida, kekalahan Trump akan secara dramatis mempersempit jalannya untuk terpilih kembali.

Sebaliknya, akan menunjukkan Biden dengan lebih unggul dengan kelompok demografis utama di negara bagian itu, terutama para lansia. Trump memenangkan Florida pada 2016 dengan hanya 1,2 poin persentase.

Trump merencanakan aksi kampanye di Pennsylvania, Iowa, North Carolina, Georgia, dan Florida pada akhir pekan ini, saat dia melakukan aksi kampasnye melalui negara-negara bagian yang menjadi wilayah penting menjelang pemilihan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/13/172130770/kampanye-pertama-setelah-positif-covid-19-trump-saya-sangat-kuat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke