Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jika Tahu akan Ada Pandemi Covid-19, Ayah Ini Tidak Berniat Punya 19 Anak

ANKARA, KOMPAS.com - Seorang pria dengan 2 istri dan 19 anak khawatir keluarganya bisa kelaparan setelah dia menjadi pengangguran dalam masa pandemi virus corona.

Zeher Gezer, seorang ayah yang menamai anaknya ke-19 Yeter yang berarti "cukup". Dia berniat tidak menambah anak lagi.

Melansir Mirror pada Kamis (8/10/2020), dia telah kehilangan pekerjaannya karena pandemi virus corona, dan berkata, "Jika saya tahu ini akan terjadi, saya tidak akan punya banyak anak."

Zeher dan keluarga besarnya tinggal di kota Diyarbakir di provinsi Turki tenggara dengan nama yang sama, memiliki 19 anak dari 2 istrinya.

Dia dan 2 istrinya mencintai keluarga besar mereka, tapi dia mengatakan butuh perjuangan untuk memenuhi kebutuhan.

Dia mengatakan pandemi virus corona telah membuatnya tidak dapat menemukan pekerjaan, sampai sulit berjuang untuk memberi makan keluarganya.

Di Turki, poligami adalah ilegal, tetapi dimungkinkan untuk menyiasati hukum dengan hanya menikahi istri kedua secara hukum agama, tetapi tidak mendaftarkannya sebagai pernikahan yang sah di kantor catatan sipil.

Para ibu, Dilber dan Ikramiye Gezer, mengaku awalnya tidak akur. Namun, kata mereka kini sudah seperti saudara bahkan saling mendukung di rumah yang ramai.

Istri pertama Zeher, Dilber, ibu dari 10 anak itu berkata, “Awalnya saya cemburu dengan istrinya yang baru menikah dan bahkan sedikit sedih, tetapi sekarang kami seperti saudara perempuan."

“Dia (istri kedua) punya anak dan aku juga. Anak-anaknya adalah milikku dan milikku adalah miliknya,” tambahnya.

Kesulitan keuangan yang berarti seringkali membuat tidak ada cukup makanan di atas meja, juga berarti 4 dari anak perempuan dan 1 anak laki-laki terbesarnya tidak dapat pergi ke sekolah, dan keluarga tersebut harus mengeluarkan salah satu dari anak perempuan kelas 7 mereka juga.

Zeher berkata dia berharap untuk menafkahi keluarganya sendiri. Namun, dia kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19.

"Jika saya tahu ini akan terjadi, saya tidak akan memiliki begitu banyak anak," ungkapnya lagi.

Kesembilanbelas anak tersebut, yang seringkali harus tidur tanpa makan, berharap pihak berwenang setempat akan mengulurkan tangan membantu.

Zeher berkata, “Saya memohon kepada negara, perdana menteri, dan presiden. Kami membutuhkan mereka untuk melindungi kami. Kami hidup sengsara, jika kami tidak segera mendapatkan bantuan, kami semua bisa mati kelaparan.”

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/09/092715570/jika-tahu-akan-ada-pandemi-covid-19-ayah-ini-tidak-berniat-punya-19-anak

Terkini Lainnya

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke