Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Alasan Kenapa Pesta Pernikahan Dianggap "Ide Buruk" di Tengah Pandemi Covid-19

KOMPAS.com - Pesta pernikahan tentu sudah menjadi tradisi bagi kebanyakan orang untuk merayakan, mensyukuri dan mengenang momen terindah dalam hidup mereka. 

Namun, di tengah pandemi Covid-19, pesta yang harusnya diliputi rasa gembira dan kebahagiaan bisa berubah menjadi malapetaka.

Melansir People, seorang profesor epidemiologi dari UCLA Fielding School of Public Health, Dr Anne Rimoin mengatakan bahwa pernikahan bisa menjadi acara "superspreader" virus corona.

"Jangan datang," ungkap Dr Rimoin menasihati mereka yang hendak menghadiri acara pesta pernikahan.

"Kini, kita harus tetap punya andil... cara penularan virus masih sama. Kita tidak bisa membengkokkan aturan hanya karena punya acara spesial."

Klaster baru infeksi virus corona telah menjadi topik utama dari berbagai pemberitaan media beberapa bulan belakangan.

Otoritas Kesehatan di Maine baru-baru ini mengumumkan bhwa pesta pernikahan yang terjadi pada 7 Agustus kemarin menyebabkan 175 kasus infeksi Covid-19 baru dan menewaskan 7 orang setelah virus menyebar ke penjara dan rumah sakit.

Upacara pernikahan lainnya dihadiri oleh 65 tamu undangan, di atas dari jumlah batas yang diberikan negara yakni sebanyak maksimal 50 orang. 

Kasus infeksi positifnya terdapat pada 56 orang termasuk kontak sekunder dan tersier mereka.

Kemudian di Minnesota, pada 22 Agustus, sebuah pernikahan dan resepsi yang digelar secara indoor dan memiliki agenda 'dansa' menyebabkan setidaknya 70 kasus infeksi corona menurut Otoritas Kesehatan setempat.

Rimoin mengatakan, orang-orang harusnya mengingat bahwa ada banyak kasus kehilangan tragis yang terjadi jika pesta pernikahan dilakukan.

Menurut pakar epidemi itu, penting bagi pasangan yang menikah untuk membahas secara serius risiko yang akan terjadi jika mereka menggelar pesta pernikahan.

Apalagi jika mereka punya beberapa kondisi seperti lingkungan rumah tangga yang terdiri dari multi-generasi, keluarga atau kerabat dengan penyakit berat bawaan, atau apakah kondisi karantina mandiri bisa diterapkan jika terpapar virus.

"Pernikahan (melibatkan) tentang cinta, komunitas dan komitmen dan itu artinya setiap orang harus berkomitmen menjaga orang-orang dan komunitas yang mereka cintai agar tetap aman," ujar Dr Rimoin.

Dia juga menyarankan bahwa pasangan yang menikah harus memikirkan masa depan mereka, dan dengan memikirkan masa depan bukan berarti membuat orang yang dicintai dalam risiko.

Dr Rimoin juga memberikan alternatif bagi pasangan yang tetap ingin menjalankan pesta pernikahan.

Pesta pernikahan sebaiknya di tempat terbuka dengan hanya dihadiri 10 orang atau kurang. Memakai masker dan melakukan jaga jarak fisik dan sosial.

Namun dia lebih menyarankan, "Jika Anda bisa menunggu, itu lebih baik."

Sejauh ini, berdasarkan laporan New York Times yang dikutip People, sebanyak 6,6 juta kasus infeksi virus corona terjadi di Amerika Serikat dengan sebanyak 195,183 orang meninggal dunia.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/19/110534970/ini-alasan-kenapa-pesta-pernikahan-dianggap-ide-buruk-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke