WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut lawannya dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang Joe Biden “bodoh”.
Trump mengatakan demikian sebagai balasan karena Biden menuduhnya membahayakan nyawa rakyat AS dalam menangani wabah virus corona.
Tak cukup sampai di situ, Trump juga menuntut Biden meminta maaf atas pernyataan yang dianggap sebagai “retorika anti-vaksin" sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (8/9/2020).
Tertinggal dalam jajak pendapat nasional ketika jumlah kematian AS akibat virus mendekati 190.000, Trump melancarkan serangan kepada Biden dan Kamala Harris.
Trump sebelumnya mengatakan bahwa vaksin virus corona akan siap dalam waktu singkat, mungkin sebelum pemilu.
Pernyataan itu justru menimbulkan spekulasi bahwa vaksin virus corona dipolitisasi menjelang pemilihan umum.
Harris mengatakan dia tidak akan mempercayai Trump bahwa vaksin virus corona dapat disediakan sebelum pemilu.
Sementara Biden mendesak rakyat AS untuk lebih percaya para ilmuwan daripada Trump.
Berbicara di depan Gedung Putih pada konferensi pers Hari Buruh AS, Trump mengatakan Biden dan Haris sangat liberal, orang paling liberal di Kongres.
“Namun bukanlah orang yang kompeten menurut saya, akan menghancurkan negara ini dan akan menghancurkan ekonomi,” kata Trump.
Oleh karena itu, Trump menuntut keduanya atas pernyataan “retorika anti-vaksin" yang yang pernah keduanya lontarkan.
Trump lantas menyebut Biden "bodoh".
Dia juga menolak laporan di The Atlantic bahwa dia menyebut tentara AS yang jatuh sebagai "pecundang".
Trump diwartakan menyebut marinir AS yang gugur dalam Perang Dunia I di Perancis sebagai "pecundang". Klaim itu dipaparkan dalam laporan majalah The Atlantic pada Kamis (3/9/2020).
"Berita itu bohong. Siapa yang akan mengatakan hal seperti itu? Hanya hewan yang akan mengatakan hal seperti itu,” kata Trump.
https://www.kompas.com/global/read/2020/09/08/071517270/donald-trump-sebut-joe-biden-bodoh-sekaligus-disuruh-minta-maaf