Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kim Jong Un Diisukan Koma, Pakar: Dia Sembunyi karena Panik

Sourabh Gupta memberikan penjelasan itu kepada RT bahwa Korut saat ini "berada dalam keadaan genting", dengan Kim berusaha menanganinya.

"Pemimpin di Korea Utara bisa menghilang jika ada yang tidak beres di sekelilingnya. Dia bakal segera ke bunker persembunyiannya," jelas Gupta.

Pakar dari Institute for China-America Studies itu berujar, salah satu contohnya adalah wabah Covid-19 yang dia sebut sudah menghantam Korea Utara pada April.

Gupta mengatakan, Kim Jong Un menghilang untuk waktu yang cukup lama dengan parlemen di negara tertutup itu hampir tidak berfungsi sepenuhnya.

Dilansir Daily Express Kamis (3/9/2020), Kim memang muncul ke hadapan publik pada Mei, ketika dia meresmikan pabrik pupuk.

Tetapi menurut Gupta, momen itu hanya sebentar. Dia meyakini bahwa Pemimpin Korut sejak 2011 itu kembali mengalami masalah karena Covid-19.

"Belum lagi adanya topan yang datang serta sanksi yang masih menghantam. Kondisi di Korea Utara benar-benar saat ini dan membuatnya panik," paparnya.

Sang pakar merujuk kepada dua topan lain yang bakal menyerang tak hanya Korut, tapi juga Korea Selatan, setelah Topan Maysak yang membanjiri Pyongyang maupun kota Korut lainnya.

Gupta menjelaskan, Kim sebenarnya sudah mendelegasikan kekuasaannya ke sejumlah orang. Termasuk kepada si adik, Kim Yo Jong, yang kini ikut menghilang.

Terkait dengan menghilangnya Kim adik sejak 27 Juli, Gupta membantah rumor bahwa kakaknya sudah menganggapnya sebagai ancaman.

Menurut Gupta, Kim jelas ingin mempertahankan kekuasaan berdasarkan di keluarganya. Karena itu, dia lebih memprioritaskan adiknya daripada istrinya, Ei Sol Ju.

"KIm Yo Jong menangani relasi dengan AS dan Korsel. Dan sekarang juga diserahi mandat mengurusi Covid-19 di sana," ujar dia.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/04/153953270/kim-jong-un-diisukan-koma-pakar-dia-sembunyi-karena-panik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke