Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Joe Biden: Saya Ingin AS Aman dari Donald Trump

Dalam kampanyenya, Biden mengkritik sang presiden yang dianggap tak becus menangani virus corona, aksi protes, pengangguran, hingga kebrutalan polisi.

"Petahana tidak becus memberikan kita kebenaran, tak becus menawarkan kesembuhan, maupun menghadapi fakta," kata dia di Pittsburgh, Pennsylvania.

Joe Biden mengatakan, sudah jelas bahwa Trump tidak ingin memberikan terang bagi AS. Melainkan terus membakar api permusuhan dan menyulut kekerasan.

"Tanya diri kalian. Apa saya seperti sosialis radikal yang lembut kepada pengacau? Benarkah? Saya ingin menyelamatkan AS, menyelamatkan dari virus corona," paparnya.

Joe Biden menegaskan, dia ingin menyelamatkan AS baik dari kejahatan dan penjarahan, kebrutalan polisi, maupun kekerasan yang direncanakan.

"Biarkan saya menegaskannya. Saya ingin AS aman dari Donald Trump agar tak berkuasa empat tahun lagi," ujar dia dikutip Sky News Senin (31/8/2020).

Kandidat presiden berusia 77 tahun itu berujar, tidak seperti calon saingannya, dia tidak sekadar memikirkan ambisinya semata.

Dalam kampanyenya di Pittsburgh, dia menyerang Trump dari berbagai isu setelah sebelumnya dia hanya fokus kepada cara petahana menangani wabah.

"Apakah kalian semua percaya bahwa Amerika akan menjadi lebih nyaman jika saja Donald Trump kembali terpilih?" tanya mantan Senator Delaware tersebut.

Dia kemudian mengklaim bahwa presiden dari Partai Republik itu terus menakuti publik, dan nyaman dengan keberadaan sayap kanan garis keras yang mempersenjatai diri mereka.

Biden menyebut presiden 74 tahun itu tak tertarik menghentikan kekerasan karena itu justru menguatkan posisinya, dan terus memupuknya selama bertahun-tahun.

Dia kemudian menanggapi tudingan Trump bahwa dia tidak akan mengutuk kekerasan. Dia berkata setiap pelanggaran tentu harus diusut dan dihukum.

Biden kemudian dengan tegas menyatakan bahwa keberadaan Trump "begitu beracun" dan "meracuni" setiap publik AS, dalam perkataan dan pandangan mereka.

"Apakah kita akan menyingkirkan racun ini, atau malah semakin mematenkannya sebagai bagian dari karakter bangsa ini?" tanya Biden.

Dia kemudian menutup pidatonya dengan mengutip kalimat mendiang Paus Yohanes Paulus II: "Jangan takut. Ketakutan tak akan pernah membangun masa depan. Harapan yang membangunnya".

Namun dalam kicauannya di Twitter, petahana menyatakan bahwa mantan wakil presiden periode 2009-2017 itu selalu menyalahkan polisi.

"Dia menyalahkan mereka lebih dari dia menyalahkan perusuh, penjahat, pelaku anarki. Dia mendapatkan dukungan juga dari radikal sayap kiri Bernie (Sanders)," koarnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/01/060307270/joe-biden-saya-ingin-as-aman-dari-donald-trump

Terkini Lainnya

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke