Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Israel Lega Investigasi Kejahatannya di Palestina Ditunda

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pemerintah Israel menghela napas lega setelah Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) memutuskan untuk menunda investigasi terhadap pendudukan Israel di Palestina.

Israel sebelumnya dituduh melakukan kejahatan perang di wilayah Palestina sebagaimana dilansir dari Yeni Safak, Sabtu (18/7/2020).

Dalam pra-peradilan sebelumnya, ICC menilai apakah Jaksa Penuntut Kepala Fatou Bensouda memiliki wewenang untuk membuka investigasi atas dugaan kejahatan perang Israel.

Pada Mei, Bensouda mengatakan bahwa ada dasar untuk melakukan investigasi terhadap kejahatan perang Israel terhadap Palestina, termasuk beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza.

Jika investigasi dibuka, sejumlah pejabat Israel akan dikenakan proses pidana dan akan mendapatkan perintah penangkapan.

Beberapa pejabat Israel tersebut seperti Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan komandan pasukan militer.

Menurut aturan prosedur, ICC berhak mengeluarkan surat perintah penangkapan rahasia jika Israel menolak untuk bekerja sama.

Pada Juni, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan sanksi terhadap ICC dan pejabatnya.

Tindakan tersebut dilakukan AS karena ICC melakukan investigasi terhadap kemungkinan kejahatan perang AS di Afghanistan.

Menurut Walla News para pejabat Israel percaya bahwa ICC akan melanjutkan pekerjaannya tersebut pada Agustus.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/19/131148170/israel-lega-investigasi-kejahatannya-di-palestina-ditunda

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke