Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Potret Ramainya Singapura yang Hidup Lagi di Fase 2 Jelang New Normal

Foto-foto berikut ini menunjukkan suasana di Negeri "Singa" yang hidup lagi, usai sunyi senyap bagaikan kota mati akibat lockdown parsial Covid-19 selama 73 hari.

Pada hari pertama fase 2 menuju new normal Jumat (19/6/2020), warga Singapura berhamburan keluar rumah melakukan segala macam aktivitas yang sudah tertahan selama 2,5 bulan lamanya.

Fase 2 menandai pulihnya roda perekonomian dan kehidupan sehari-hari di Singapura. Angka infeksi Covid-19 sudah stabil, di mana infeksi kasus komunal konsisten berada di satu digit dan kasus infeksi pekerja migran dari asrama telah terkendali.

Dari pantauan Kompas.com, tidak ada sudut kota yang tidak ramai sepanjang hari mulai dari pagi hingga malam.

Pada pagi hari terlihat pencinta olahraga kembali beraktivitas dengan teman-temannya.
Misalnya kelompok pesepeda yang berkeliling kota.

Saking gembiranya, mereka juga mengabadikan momen kebersamaan yang sudah dirindukan di depan ikon Singapura, Air Mancur Patung Merlion, di Marina Bay.

Ada juga kelompok pelari yang bermandikan keringat berlari dengan penuh semangat.
Sesuai dengan aturan pada fase kedua, berkumpul atau nongkrong atau kegiatan berkelompok diizinkan dengan jumlah maksimal 5 orang.

Warga saling berjumpa kembali dengan teman-teman mereka setelah terpisahkan secara fisik sejak lockdown parsial atau circuit breaker diterapkan. Tidak sedikit yang memilih bertemu untuk sarapan sambil ngobrol santai di sejumlah kafe di jantung kota.

Stiker jarak minimal 1 kursi kosong antara penumpang sudah dicabut, sehingga pemakai MRT dengan leluasa kembali duduk berdampingan. Namun masih ada juga yang memilih tetap menjaga jarak sebagai bentuk pencegahan terhadap virus corona.

Keramaian terlihat jelas di sejumlah pusat perbelanjaan. Toko-toko ritel akhirnya dapat membuka pintu ke pembeli yang sudah tidak sabar ingin berbelanja.

Pemilik gerai di Bugis Street yang terkenal karena barang-barang dengan harga terjangkau, gencar mempromosikan barang dagangannya kepada warga yang lalu lalang.

Tentunya membicarakan transaksi jual-beli di Singapura tidak lengkap tanpa mengunjungi surga belanja Orchard Road.

Semakin sore semakin ramai. Kerumunan orang kembali memadati Orchard Road seperti sebelum lockdown parsial.

Kompas.com mendapati mayoritas pengunjung adalah kelompok remaja dan pemuda-pemudi yang hilir mudik dengan pasangan atau gerombolan teman-temannya.

Antrian panjang mengular juga terlihat di toko penjual bubble tea, salah satu minuman yang paling populer di Singapura terutama di kalangan milenial. Dahaga akan bubble tea yang harus berhenti beroperasi sejak 22 April akhirnya dapat terpenuhi sejumlah pengunjung.

Menjelang jam makan malam, keramaian mulai terlihat di banyak restoran. Setelah 10 minggu harus membawa pulang makanan yang dibeli, warga Singapura akhirnya dapat kembali menyantap makanan mereka di restoran, hawker, atau food court.

Terlihat ada orang tua yang makan bersama sambil bercengkerama dengan anak-anak mereka.

Sesuai peraturan, satu meja paling banyak diisi oleh 5 orang. Jarak minimal 1 meter harus dijaga dari satu meja ke meja lainnya. Warga hanya diizinkan melepas masker ketika menikmati hidangan yang disajikan.

Kegembiraan juga terlihat pada wajah anak-anak yang dapat kembali bermain di taman bermain yang ditutup selama lockdown parsial dan fase 1.

Pada fase 2, taman, stadion, gym, pusat kebugaran, kolam renang, dan sarana boling kembali dapat beroperasi.

Fase 2 menuju new normal di Singapura diprediksi akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.

Fase berikutnya adalah Fase 3 di mana Singapura akan memasuki new normal atau tatanan hidup baru di wabah Covid-19.

Pada fase ini, tempat-tempat dengan kerumunan masyarakat dalam jumlah besar seperti kelab malam, bar, pusat karaoke, perpustakaan, museum, bioskop, dan teater akan diizinkan beroperasi.

Semua warga tetap diwajibkan memakai masker sesuai dengan peraturan pemerintah Singapura. Masker harus dipakai oleh seluruh warga yang keluar meninggalkan rumah di mana pun mereka berada.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/19/230149770/potret-ramainya-singapura-yang-hidup-lagi-di-fase-2-jelang-new-normal

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke