Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korea Utara Bangun Rumah Sakit Secepat Kilat, Diduga untuk Pasien Virus Corona

Berdasarkan laporan dari media pemerintah, para pekerja diliputi "kemarahan" dan "kebencian akan musuh Kim Jong Un" saat membangun Rumah Sakit Umum Pyongyang.

Pengerjaan fasilitas kesehatan itu dimulai pada Maret, atau saat virus corona tengah mencapai puncak, meski Korea Utara menyanggah adanya infeksi di negara mereka.

Klaim itu diragukan, setelah muncul laporan adanya gelombang kematian di dua RS di Pyongsong, sekita 28 kilometer dari ibu kota.

Berdasarkan harian Daily NK, dua fasilitas itu melaporkan adanya puluhan kematian di mana pasien mengalami gejala seperti Covid-19.

Sumber lokal menerangkan, dua RS itu dikenal spesialis untuk penyakit hepatitis dan tuberkolosis, di mana mereka menyalahkan Covid-19 atas meninggalnya puluhan pasien mereka.

Dilansir Daily Mirror Sabtu (13/6/2020), para staf rumah sakit sudah diperingatkan untuk tutup mulut dan tidak membocorkannya.

Dengan pasien lainnya meninggalkan RS yang terdampak, pimpinan fasilitas mengkhawatirkan jika terdapat infeksi yang lebih luas.

"Sekelompok pasien meninggalkan RS karena takut mereka bakal mati jika terus dirawat di sana lebih lama lagi," jelas sumber tersebut.

Mau tak mau, keluarnya segerombolan pasien tak hanya mengagetkan pimpinan fasilitas kesehatan, tapi juga sampai ke telinga pemerintah lokal.

Selain kabar dari Daily NK, Korea Utara memberikan propaganda lain mengapa mereka membangun rumah sakit dalam kecepatan kilat.

"Semuaa pekerja mempercepat pembangunan karena diliputi kebencian dan kemarahan akan musuh kami," ulas harian Rodong Sinmun.

Laporan lain menyatakan, mereka berada dalam "mode tempur", secara bersamaan menyelesaikan bangsal rawat inap, rawat jalan, dan konstruksi bingkai.

Gambar yang diambil dari situs konstruksi memperlihatkan, satu dari dua menara yang menopang sebagian besar bangunan sudah berdiri.

Markus Bell, analis Korut sekaligus peneliti Australia’s La Trobe University mengatakan, alasan percepatan pembangunan RS adalah karena virus corona.

Sebagian lain adalah keinginan pemeirntah mengontrol kesehatan publik, setelah banyak warganya memilih melakukan perawatan mandiri sejak kelaparan dan kolapsnya ekonomi 1990-an.

"Sekitar 15 tahun terakhir merupakan revitalisasi sistem pelayanan kesehatan Korut, ditopang oleh marketisasi informal negara," jelas Bell.

Saat ini, pertanyaan terbesarnya adalah apakah RS yang tengah dibangun itu benar-benar mencukupkan kebutuhan kesehatan negara komunis tersebut.

"Ataukah, bangunan itu hanya sebatas bangunan tanpa dilengkapi kemampuan dan kapasitas memadai untuk menyediakan pelayanan kesehatan," tutur Bell.

Penyebaran Covid-19 di Pyongsong bukan merupakan insiden pertama yang diderita Korut. Sebelumnya, 180 tentara tewas karena wabah.

Sumber di internal militer mengungkapkan, sebagian besar korban meninggal merupakan prajurit yang berjaga di perbatasan China.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/14/171135670/korea-utara-bangun-rumah-sakit-secepat-kilat-diduga-untuk-pasien-virus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke