Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usai Kematian George Floyd, Juragan Toko Tak Mau Panggil Polisi Lagi

Menurutnya, ia tidak akan bekerja sama dengan polisi lagi karena "selalu lebih membahayakan ketimbang membantu."

Dilansir dari Daily Mail Selasa (2/6/2020), Mahmoud Abumayyaleh pemilik toko kelontong Cup Foods berkata, dia dan keluarganya "sangat sedih karena menjadi bagian dari tragedi ini."

Pria itu berujar, kejadian tersebut seharusnya "mengajarkan kita semua pelajaran penting berurusan dengan polisi."

Floyd tewas di luar toko Cup Foods pada 25 Mei, setelah diduga menggunakan uang kertas palsu senilai 20 dollar AS (Rp 282.000) untuk membeli rokok. Penjaga toko lalu memanggil polisi.

Derek Chauvin, polisi yang menanggapi panggilan itu, kemudian membekuk Floyd menindih lehernya dengan lutut selama hampir 9 menit. Di trotoar itulah nyawa Floyd melayang.

"Tidak ada pembenaran untuk penggunaan kekuatan ceroboh yang ditunjukkan oleh polisi yang membunuh George Floyd," tulis Abumayyaleh di Facebook.

Saat insiden Floyd terjadi, Abumayyaleh tidak ada di toko yang telah dimiliki oleh keluarganya selama 31 tahun itu.

Keponakannya sempat meneriaki polisi saat mereka menindih Floyd, tetapi dia langsung dijauhkan dari TKP.

"Terlepas dari kenyataan bahwa George tidak melawan penangkapan, polisi melanjutkan dan akhirnya mengakhiri hidup Floyd karena dugaan uang palsu," tulisnya.

"Kemungkinan besar George bahkan tidak tahu ini semua bermula dari uang palsu."

Abumayyaleh melanjutkan, keluarganya akan menyumbangkan uang untuk membayar layanan peringatan Floyd, dan telah mendukung keluarga Floyd semaksimal mungkin yang mereka bisa.

"Kami menyadari sekarang bahwa meningkatnya situasi ke polisi hampir selalu merugikan daripada menguntungkan, bahkan untuk sesuatu yang tidak berbahaya seperti uang palsu."

"Ini bukan insiden yang terisolasi: mereka telah menunjukkan berkali-kali bahwa mereka tidak tahu bagaimana menangani konflik secara damai di masyarakat kami."

"Hanya dengan melakukan prosedur itu, masyarakat kita dalam bahaya."

"Sampai polisi berhenti membunuh orang yang tidak bersalah, kami akan menangani insiden seperti ini memakai taktik tanpa kekerasan yang tidak melibatkan polisi."

"Kita harus kompak melawan rasialisme institusional."

Demonstrasi atas kematian George Floyd dimulai sehari setelah dia terbunuh, dan sejak itu meluas ke hampir seluruh Amerika Serikat (AS).

Presiden Donald Trump dan calon presiden Joe Biden sama-sama menelepon keluarga Floyd untuk menyatakan belasungkawa, dan Chauvin telah didakwa dengan pasal pembunuhan.

Namun itu belum banyak meredakan kerusuhan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/04/214245470/usai-kematian-george-floyd-juragan-toko-tak-mau-panggil-polisi-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke