Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Covid-19, Jemaat Gereja Jerman Dilarang Bernyanyi Saat Kebaktian

"Peningkatan produksi tetesan air liur yang terinfeksi saat bernyanyi menandakan paduan suara gereja belum akan beraktivitas lagi," kata pemerintah.

Dilansir dari Daily Mail, Rabu (27/5/2020), Kepala Lembaga Penyakit Robert Koch Institute (RKI) Jerman Lothar Wieler mengatakan, tetesan air liur dapat "terbang sangat jauh" saat bernyanyi.

Dalam satu kasus, setidaknya 40 orang terinfeksi di sebuah kebaktian gereja di Frankfurt, saat jemaat bernyanyi dan tidak mengenakan masker.

Penularan virus masih terus dipelajari, tetapi bukti-bukti telah meyakinkan otoritas Jerman bahwa menyanyi adalah aktivitas yang berisiko.

Tobias Brommann, pimpinan paduan suara Katedral Berlin, mengatakan, "Anda menarik napas sedalam-dalamnya saat bernyanyi, yang berarti bahwa jika ada partikel virus yang melayang di udara maka mereka dapat masuk ke paru-paru dengan relatif cepat."

Brommann dan 30 anggota paduan suaranya tertular virus corona pada awal Maret, dan 30 orang lainnya menunjukkan gejala Covid-19.

"Kami juga belum bisa memastikan apakah mereka yang tanpa gejala tidak terinfeksi karena kami belum melakukan tes antibodi," katanya.

Kelompok paduan suara ini berkumpul untuk latihan pada 9 Maret, ketika kasus Covid-19 di Berlin masih kurang dari 50 dan acara-acara publik masih diizinkan.

Namun, belum lama ini, ada serentetan kasus setelah kebaktian di gereja Frankfurt, dan otoritas setempat coba melakukan pelacakan ke semua jemaat.

Setidaknya 107 orang menjadi positif virus corona, dan beberapa di antaranya tertular setelah kebaktian.

Dalam panduan untuk memulai kembali kebaktian gereja, pemerintah pusat menyatakan bahwa menyanyi harus dihindari "karena peningkatan tetesan air liur yang berpotensi menular, yang dapat tersebar hingga jarak jauh."

Beberapa negara bagian dilaporkan telah mematuhi aturan ini dengan melarang bernyanyi saat kebaktian.

Ada juga beberapa bukti ilmiah yang menyatakan, bernyanyi menghasilkan partikel mikro yang berpotensi menular dalam jumlah besar.

Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature tahun 2019, mengatakan "aah" selama 30 detik menghasilkan dua kali lebih banyak partikel sama seperti batuk 30 detik.

Di Gereja Twelve Apostles distrik Schoenberg, Berlin, tidak ada latihan paduan suara sejak awal Maret.

Namun, beberapa studi sedikit memberikan harapan. Universitas Bundeswehr di Munich menerbitkan sebuah penelitian pada awal Mei, yang menunjukkan bahwa bernyanyi hanya menjangkau aliran udara hingga setengah meter di depan orang yang bernyanyi.

Institut Kedokteran di Universitas Freiburg juga menerbitkan laporan dengan hasil serupa.

Meski begitu, kepala institut Bernhard Richter memperingatkan, studi itu tidak termasuk pengukuran aerosol (partikel kecil) yang dapat bersirkulasi lebih jauh di dalam ruangan.

Lembaga tersebut pekan ini mengeluarkan anjuran baru untuk membatasi jumlah orang di ruangan dan durasi latihan.

"Penelitian masih berlangsung," kata Richter. "Tentu saja, penyanyi ingin pernyataan yang jelas, hitam dan putih, tetapi kemudian Anda harus mengatakan, mungkin kita belum tahu."

Dalam proposal ke pihak berwenang, Gereja Katolik Jerman telah mengimbau "bernyanyi dengan tenang" dalam kebaktian serta membatasi jumlah jemaat. Sebaliknya Gereja Protestan masih melarangnya.

Daily Mail memberitakan, masih terus ditinjau di Jerman apakah menyanyi juga akan diatur di tempat lain, contohnya di pertandingan sepak bola Bundesliga, yang sementara ini dimainkan tanpa penonton.

Bernyanyi juga berpotensi menyebarkan virus corona di acara-acara besar seperti konser dan festival bir Oktoberfest, yang telah dibatalkan pada 2020.

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan, semua acara besar dilarang sampai setidaknya 31 Agustus.

"Itu tergantung pada bagaimana situasi infeksi berkembang," katanya, dikutip dari Daily Mail.

Dalam peraturan terbaru, orang Jerman dapat bertemu teman-teman mereka di taman, makan di restoran, berolahraga, pergi ke gereja, berbelanja di toko-toko, menonton sepak bola, bahkan berenang.

Hingga Kamis (28/5/2020) pagi WIB, Jerman telah mencatatkan total 181.895 kasus Covid-19 menurut data dari Worldometers.

Kematian akibat Covid-19 di Jerman mencapai 8.533 dengan jumlah pasien sembuh 162.800.

Di Eropa, Jerman adalah negara dengan jumlah kasus terbanyak kelima di bawah Spanyol, Inggris, Italia, dan Perancis.

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/28/091227170/cegah-covid-19-jemaat-gereja-jerman-dilarang-bernyanyi-saat-kebaktian

Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke