Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hormati Pejuang Virus Corona yang Gugur, China Adakan Hari Berkabung Nasional

Pejuang yang dimaksud termasuk 14 pekerja medis di garis depan, yang gugur saat mengobati pasien virus corona.

Mulai pukul 10 pagi semua orang di seluruh Negeri "Panda" akan mengheningkan cipta.

Kemudian mobil, kereta api, dan kapal akan membunyikan klaksonnya, bersamaan dengan raungan sirene di udara, kata Dewan Negara dalam sebuah pernyataan pada Jumat (3/4/2020).

Bendera nasional juga akan dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri, serta di kedutaan dan konsulat luar negeri.

China juga akan menangguhkan semua kegiatan hiburan publik, untuk menghormati nyawa yang hilang dalam pertempuran melawan Covid-19.

Pada Kamis (2/4/2020), China mengidentifikasi 14 orang sebagai "martir" epidemi.

Sebutan itu untuk menggambarkan mereka sebagai panutan di antara petugas medis garis depan dan pekerja pencegahan epidemi, menurut kabar dari kantor berita Xinhua.

Para "martir" epidemi itu termasuk Dr Li Wenliang, yang ditegur polisi setelah mengunggah peringatan di media sosial tentang virus yang mirip SARS, merujuk pada virus corona yang saat itu belum memiliki nama.

Dr Li sendiri akhirnya meninggal akibat virus corona pada Februari, memicu kesedihan dan kemarahan nasional atas penanganan krisis oleh pemerintah China.

Daftar itu juga mencakup Liu Zhiming, mantan kepala di Rumah Sakit Wuchang Wuhan, yang terinfeksi dan meninggal pada 18 Februari.

Kemudian dua kolega Dokter Li Wenliang, Jiang Xueqing (56) dan Mei Zhongming (57) juga masuk dalam daftar tim medis yang gugur saat bertugas.

Kasus virus corona pertama kali dilaporkan di provinsi Hubei pada akhir Desember 2019.

Setelahnya, virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 itu menyebar cepat dan menewaskan lebih dari 3.200 orang di China.

Meski jumlah kasus domestik telah berkurang dalam beberapa hari terakhir, tapi kekhawatiran tetap ada karena kasus impor masih mengintai.

Jika tidak diantisipasi dengan baik, kasus impor ini akan menjadi gelombang kedua serangan virus corona di China.

Untuk memperlambat penyebaran virus, China memberlakukan kontrol ketat pada populasinya.

Mulai akhir Januari China mengarantina 56 juta orang di provinsi Hubei selama 2 bulan.

Kebijakan ini membuat orang-orang tetap di rumah dan menghindari aktivitas di luar rumah.

Spanduk-spanduk pun menghiasi jalanan, berisi desakan ke para penduduk untuk memakai masker, mencuci tangan, dan segala macam tindakan guna menghindari penularan virus.

Kini virus corona telah menyebar ke banyak negara lain, dengan jumlah kematian global melebihi 50.000 orang.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/03/190102870/hormati-pejuang-virus-corona-yang-gugur-china-adakan-hari-berkabung

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke