Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

50.000 Orang Didenda di Italia karena Langgar Aturan "Lockdown"

The Independent mengabarkan pada Kamis (19/3/2020) saja 9.407 orang ditindak karena melanggar aturan karantina.

Jumlah ini meningkat sekitar 1.000 dibandingkan hari sebelumnya. Data diambil dari laporan Kementerian Dalam Negeri.

Lockdown Italia diumumkan Perdana Menteri Giuseppe Conte pada 10 Maret lalu, untuk menghentikan penyebaran wabah virus corona.

Pihak berwenang telah memberi tahu bahwa yang meninggalkan rumah hanya diizinkan bagi yang bekerja, karena alasan kesehatan, atau keadaan darurat.

Denda ini juga meliputi beberapa pastor yang tetap melakukan pemakaman, menurut pantauan dari media setempat Campagna dan Veneto.

Padahal, prosesi pemakaman juga berpotensi menularkan virus corona Covid-19, meski orang yang dimakamkan telah tiada.

"Pemakaman sama risikonya dengan perkumpulan publik. Saya memiliki pasien yang tertular virus setelah menghadiri pemakaman di Puglia," kata Alessandro Grimaldi, dikutip dari Aljazeera.

Grimaldi bekerja sebagai Kepala Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit L'Aquila.

Kemudian pelanggar yang lainnya tertangkap saat sedang memancing, bermain kartu, dan minum bir di luar rumah. Padahal, sudah ada larangan perjalanan yang tidak mendesak.

Toko-toko dan restoran juga beberapa da yang ditemukan tetap beroperasi melayani pelanggan, padahal sudah diperintahkan untuk ditutup.

Sejak 11 Maret, sudah lebih dari 1.800 pemilik bisnis yang dikenai dakwaan pelanggaran.

Para pelanggar tersebut kini berhadapan dengan hukuman denda atau tiga bulan penjara.

Data dari Worldometers menunjukkan sampai Sabtu (21/3/2020) Italia telah mencatatkan 47.021 kasus virus corona.

5.129 pasien sembuh, sedangkan 4.032 korban meninggal dunia yang melebihi jumlah korban di China, yakni 3.255.

Jika situasi belum membaik, Giuseppe Conte mengindikasikan periode lockdown akan diperpanjang.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/21/130119270/50000-orang-didenda-di-italia-karena-langgar-aturan-lockdown

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke