Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serangan Virus Corona: Apa yang Terjadi Saat Sekolah di AS Ditutup?

WASHINGTON, KOMPAS.com - Sebuah sekolah di AS, tepatnya di kota kecil Colville, bagian timur laut Washington, tengah menunggu keputusan: apakah sekolah Colville akan ditutup lagi?

Beberapa pekan sebelumnya, otoritas AS menerima laporan dari komunitas distrik sekolah Colville bahwa salah satu anggotanya telah menjalani pemeriksaan Covid-19 alias virus corona.

Setelah mendapat keterangan dari pejabat kesehatan setempat, Pete Lewis, pengawas sekolah negeri distrik Colville dan koleganya kemudian menutup sekolah tersebut pada minggu malam (sekolah mulai tutup pada senin esok harinya). Penutupan itu masih belum diketahui sampai kapan.

Sebanyak 1.700 siswa K-12 beserta pegawai sekolah Colville terpaksa harus tinggal di rumah sementara sekolah mereka, mulai dari gedung, bus, fasilitas dan kendaraan disterilkan dalam dua hari.

Pada Rabu, proses pembersihan fasilitas sekolah telah selesai. Lewis duduk di sebuah ruang yang telah didesinfektan menunggu telepon. 

"Kami sedang dalam penantian penuh cemas menantikan hasilnya." Saat itu, Lewis sedang memikirkan alat-alat logistik sambil meminta murid atlet untuk kembali berlatih.

Jika hasilnya negatif dan segera ketahuan informasinya, dia mungkin bisa kembali ke lapangan sore itu.

Pada Kamis pagi, kasus infeksi virus corona telah menyebar ke 80 negara. Beberapa negara itu juga menutup sekolah mereka karena ingin mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

Secara global, lebih dari 290 juta anak antara usia TK sampai tingkat SMA tidak sekolah selama beberapa pekan karena wabah virus corona.

Lewis akhirnya mendapat informasi yang dia harapkan. Sekolah Colville kembali dibuka pada kamis.

Menurut Gabriel Leung, seorang ahli epidemologi penyakit infeksi dan dekan di Universitas of Hongkong, penutupan sekolah masih belum diketahui sebagai upaya yang efektif dalam melawan penyebaran virus tapi...

"Kita tidak boleh salah bertindak. Jika ada keraguan, maka lakukanlah opsi konservatif apapun itu untuk melindungi anak-anak dan tentu melindungi banyak orang." Ungkap Leung.

Berikut ini gambaran skenario jika sekolah di AS ditutup dalam beberapa hari, minggu, bulan bahkan dalam setahun karena virus corona.

Jika Sekolah Tutup Selama Tiga Hari...

Ketika sekolah-sekolah di AS telah tutup selama beberapa hari karena virus corona, persoalan logistik telah terjadi tapi sebagian besar pendidik dan administrator telah siap menangani.

Setelah membatalkan kelas, Sekolah Colville memperlakukan hari-hari yang berlalu seperti salji: murid tidak perlu menebus waktu kelas yang terlewat, kecuali penutupan sekolah berlangsung cukup lama sehingga Colville tidak akan bertemu (tahun ajaran) dengan negara bagian.

Di Sekolah Colville, distriknya akan berencana mendorong hari terakhir sekolah lebih jauh ke musim panas.

Namun, awal musim olahraga musim semi, ditunda karena penutupan. Pada Kamis (05/03/2020), dewan direksi direncanakan bertemu pada jumat untuk menyetujui praktik tata rias khusus Minggu (08/03/2020).

Setelah Dua Pekan Sekolah Ditutup...

Setelah dua pekan anak-anak di AS tidak bersekolah, mereka akan sangat terlambat dalam kurikulum.
Orangtua mereka juga merasa tidak nyaman tanpa layanan makan harian dan penitipan anak yang disediakan sekolah secara inheren.

Sebuah panduan respon untuk administrator sekolah diterbitkan oleh CDC alias pusat kontrol dan pencegahan penyakit AS. Panduan itu menyarankan sekolah-sekolah untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran elektronik, termasuk opsi belajar digital jarak jauh yang layak dan sesuai.

Mereka juga dipandu terkait cara distribusi makanan kepada murid yang tidak memfasilitasi banyak kontak antar pribadi seperti pengiriman makanan siang take and go. Namun nyatanya, tidak semua sekolah bisa menerapkan hal itu.

Menurut Becky Droter, perawat sekolah Colville, tugas untuk menyediakan makanan tidak penting, yang penting adalah menghentikan penyebaran virus.

"Jika kita bekerja pada jarak sosial, kita tidak dapat melakukan layanan makanan sebanyak yang kita inginkan," kata Droter, "Kami memahami bahwa sarapan dan makan siang sangat penting bagi banyak keluarga di Colville. Kami juga punya persentase keluarga miskin yang tinggi. Tapi hal itu tak dapat dilakukan selama belajar jarak jauh."

Kemampuan sekolah mengimplementasikan instruksi daring ternyata bervariasi.
Adapun bagi sekolah Colville, e-learning masih menjadi tantangan besar.

Sebagai distrik di sekolah bagian pedesaan negara bagian, internet masih menjadi masalah bagi sekolah Colville.

Siswa yang tinggal di bukit yang tinggi atau di lembah timur laut Washington tidak selalu bisa mengandalkan sinyal wi-fi. Sekitar 30 persen murid Colville juga tidak memiliki fasilitas internet di rumah.

Lewis menyatakan, beberapa guru Colville juga tidak punya fasilitas internet sehingga mereka juga akan berjuang untuk itu.

Beberapa keluarga sekolah Colville tidak bisa membayar harga yang tinggi dari penggunaan data internet yang diperlukan untuk menerima dan mengirim tugas sekolah setiap hari.

Lewis mengaku memikirkan itu sebelum sekolahnya dibuka kembali pada rabu lalu. "Saya belum punya solusi hebat untuk permasalahan itu."

Setelah satu bulan vakum dari rutinitas sekolah biasa, murid AS akan sangat jauh lebih terlambat dari jadwal kurikulum tahunan mereka.

Pada titik itu, usaha mereka pada ujian standar dan ujian masuk tahun berikutnya terancam bahaya.

Sekolah Tutup Selama Berbulan-bulan...

Departemen Pendidikan AS belum mengeluarkan pedoman spesifik terkait penanganan atau persiapan ujian terkait wabah virus corona. Mereka menolak mengomentari catatan tentang hal ini atau masalah lain.

Lewis mengatakan, bahwa sebelum sekolah Colville dibuka kembali, persiapan ujian masih belum menjadi peringatan karena tes standar distrik masih beberapa bulan lagi.

Meski begitu ada kondisi preseden di mana ujian dibebaskan karena murid-murid sekolah sedang mengalami keadaan luar biasa.

Pada kasus penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas pada Februari 2018 silam misalnya, beberapa murid diberi pengecualian dari tes standar yang dilangsungkan pada bulan Mei.

Jika Sampai Setahun...

Jika sekolah ditutup lebih dari enam bulan, mungkin sampai setahun, masih belum jelas apa yang akan terjadi.

Departemen pendidikan negeri AS seharusnya sudah mulai mengembangkan protokol tentang bagaimana standardisasi tes dan penilaian tiap sekolah dan murid.

Di wilayah distrik yang tidak memungkinkan e-learning, mungkin diperlukan pengembangan sekolah musim panas seperti kurikulum remedial yang mampu membantu murid mengejar ketertinggalan materi.

Beberapa murid mungkin juga akan mengulang kelas ketika sekolah dimulai kembali.
Di tahap ini, tentu saja semua yang dapat dilakukan hanyalah berspekulasi; saat ini, tidak ada hal genting seperti protokol yang diperlukan.

Namun, kembali pada tema, jika sekolah di AS harus ditutup karena virus corona, hal itu sangat mungkin bahkan murid-muridnya bisa jadi lebih serius belajar daripada berada di dalam kelas.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/09/142824970/serangan-virus-corona-apa-yang-terjadi-saat-sekolah-di-as-ditutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke